Tanggal-Tanggal Penting Seputar Studi Ph.D.

Alasan studi di luar negeri

Kalau ditanya alasan studi S3 di luar negeri (LN) tentu jawabannya banyak sekali, dari jawaban yang paling idealis sampai pragmatis. Ya sejujurnya saya termasuk pemimpi studi di LN. Kalau boleh jujur, salah satu cita-cita saya adalah menjadi dosen di kampus luar negeri. Saat ini saya sudah jadi dosen di kampus DN. Ini sudah jadi takdir saya, namun saya masih optimis, akan ada kesempatan menjadi dosen di LN, walaupun mungkin jadi dosen tamu atau dosen asing. Saat ini semua itu bukan sesuatu yang tidak mungkin.

Menurut hemat saya, untuk dapat menjadi dosen di LN, salah satu caranya adalah kita membangun integritas akademik dan kepakaran yang diakui dunia internasional pada bidang yang saya tekuni, dengan begitu saya akan memiliki jejaring yang luas, dengan demikian kesempatan untuk menjadi dosen tamu di LN lebih terbuka. Namun, untuk mewujudkan hal tersebut, sepertinya butuh proses yang tidak mudah, butuh kerja keras yang tinggi. Maka cara lain yang dapat saya lakukan adalah dengan menjadi mahasiswa S3 di universitas LN. Semoga cara ini lebih memudahkan terbukanya kesempatan itu.

Why Asia?

Nah, kalau untuk jawaban pertanyaan ini saya jujur jawab pragmatis saja, salah satu yang menjadi persoalan saya adalah kemampuan bahasa asing. Saya nyadar diri untuk bisa masuk standar Eropa, Australia, Amerika, sepertinya masih belum sekarang waktunya, artinya saya masi butuh usaha untuk meningkatkan kemampuan bahasa saya. Saya berpikir untuk di Asia hal itu penting namun bukan satu-satunya yang utama. Di samping itu, menurut saya Asia memiliki banyak kesamaan visi, karena kami satu rumpun. Harapannya tidak terlalu banyak menemukan perbedaan yang mencolok khususnya dalam budaya.

Alasan lainnya tentu jarak, yang berdampak pada cost. Biaya hidup juga menjadi pertimbangan saya. Apalagi saya bukan konglomerat yang bergelimang harta hehe. Kalau bukan karena beasiswa mungkin butuh waktu lama untuk nabung dulu agar bisa studi ke LN. Saya berpikir jika di Asia, kalaupun ada keperluan mendadak harus pulang, mungkin itu lebih mudah dibandingkan di Eropa dan Amerika.

Why Taiwan?

Ini pertanyaan menarik, Jujur saja, saya sudah tertarik dengan negara ini sejak saya masih menempuh jenjang S2 di UNY Yogyakarta. Pada waktu itu saya bertemu dengan beberapa dosen UNY yang baru lulus PhD di Taiwan. Saya melihat secara personal kapasitas keilmuan dan kepribadiannya menarik. Tidak lama sejak kepulangannya mereka menempati posisi strategis di kampus, ada yang menjadi Ketua Jurusan, ada juga yang menjadi kepala perpustakaan. Jadi sejak saat itu saya sudah menaruh perhatian khusus ke Negeri Formosa itu.
Apalagi ketika saya bergabung di MITI Mahasisw, saya kenal dengan beberapa senior dan kolega yang menempuh jenjang master di Taiwan. Mereka bercerita sepertinya menarik sekali pengalaman studi di sini.

Namun, faktor yang paling menentukan keputusan saya untuk apply di Taiwan adalah ketika kampus tempat saya kerja (UM) membuat kebijakan baru untuk pemberian bantuan studi lanjut ke para dosen. Nah klausulnya adalah UM siap mendanai dengan ketentuan negara tujuan berada di Asia Timur, sebut saja Jepang, China, Taiwan, termasuk beberapa kampus di Asia Tenggara seperti Singapura, Thailand, dan Malaysia. Sayangnya tahun 2020 dekan saya (FIP) sudah menutup kesempatan studi di Malaysia, karena tahun 2019 sudah ada 4 dosen yang berangkat ke sana. Dengan demikian pilihannya tinggal Jepang, China, Taiwan, Singapura, Thailand.

Alhasil, sejak dekan memanggil saya untuk memberi ijin memulai proses daftar studi LN pada bulan Nov atau Des 2019. Saya langsung tancap gas mencari informasi tentang kampus-kampus di negara tersebut. Sejalan dengan itu pihak kepegawaian UM bersama dengan HI UM, mengadakan semacam sharing pengalaman studi LN di Jepang, Taiwan, China dan Singapura. Pada sesi itu dihadirkan dosen-dosen UM yang merupakan lulusan dari negara tersebut. Dilalahnya, salah satu penyaji yang lulusan dari Taiwan, menurut saya sangat pandai mempersuasi kami untuk tertartik dengan negeri formosa.

Pencarian kampus tujuan

Sejak dekan memberi pintu hijau saya untuk berangkat studi lanjut, saya langsung menghabiskan banyak waktu kosong saya di luar jam kerja untuk surfing mengunjungi (hampir semua kampus yang masuk daftar kampus LPDP dan Budi LN) baik di Jepang, Taiwan, China dan Thailand. Saya tidak tertarik ke Singapura karena biaya hidup dan studi disana sangat tinggi. Berminggu-minggu saya kunjungi website kampus. Tujuan saya adalah : (1) mencari kampus yang memiliki jurusan bidang keilmuan Teknologi Pendidikan dan yang serumpun dengan itu seperti kurikulum, instructional design, multimedia, training program dll. Alhasil saya menemukan satu kampus di Jepang, namanya Tohoku University. Sayapun sudah menemukan satu profesor yang bidang risetnya beririsan denagn saya yakni tentang assessment dalam pebelajaran online.

Setelah saya inventarisir datanya, sayapun melanjutkan pencarian ke kampus-kampus yang ada di Taiwan. Kampus pertama yang saya kunjungi adalah NTNU karena setahu saya ini kampus pendidikan banget di Taiwan. Bisa kita lihat dari urutan collegenya. Di kampus ini ada Graduate Institute of Curriculum and Instruction. Dan ada jurga Graduate Institute of Information and Computer Educaiton. Di departeman ICE inilah saya menemukan ketua departeman yang juga Chair Professor di NTNU. Waktu saya searching publikasinya sudah memili 27 ribu sitasi. Sekarang saya cek udah lewat 31 ribu, beliau ini memang orang yang istimewa. Silakan cek profilnya di sini.

Setelah saya timbang-timbang, sepertinya saya yakin untuk menghubungi beliau via email, sayangnya setelah saya hubungi, sampai sekarang tidak membalasnya. Saya menduga mungkin karena subjek email saya belum menarik, sehingga tidak sempat beliau baca, atau sempat di baca namun, topik riset yang saya ajukan tidak sesuai dengan kepakaran beliau atau program riset yang sedang beliau jalankan sekarang.

Sambil menunggu dan berharap-harap cemas, saya menghubungi pembimbing tesis saya waktu di UNY. Seingat saya TEP S2 UNY punya kerjasama dengan kampus NCU di Taiwan. Setelah saya kontak beliau memberikan rekomendasi untuk mengubungi kepala departement dan koleganya di NCU. Akhirnya saya hubungi via email, dan beliau sempat membalas email satu kali, lalu setelah saya balas , beliau tidak membalasnya lagi. Sayapun menduga karena bidang risetnya memang kurang nyambung dengan beliau. Saya pikir kita belum berjodoh.

Setelah menghubungi kedua profesor dari kedua kampus tersebut (NTHU dan NCU), saya mencari lagi kampus lain yang memiliki program studi educational technology, dan sayapun menemukannya di kampus NTHU, College of Education. Di sini saya menemukan dua prodi sekaligus, yakni DELT, dan ILST. Setelah mencari-cari nama dosennya, saya menemukan satu dosen yang publikasinya berhubungan dengan minat saya. Selanjutnya saya hubungi beliau.

Thursday, 30 January 2020 jam 15.35 WIB. Pertama menghubungi calon supervisor via email. Tanggal ini merupakan titik tolak awal saya berkomunikasi dengan orang yang sekarnag menjadi advisor/supervisor saya. Saya sangat kaget, karena ketika persama saya email jam 15.35 WIB, 10 menit kemudian beliau sudah membalas email saya. Dalam tulisan ini saya mau menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada teman saya waktu di UPI dulu, saat ini beliau dosen di Universitas Trisakti dan sedang menempuh Doktor di Kanazawa Univeristy, Jepang. Beliaulah orang yang memberi tahu saya bagaimana menulis subjek dan isi email yang menarik, kemudian beliau juga yang memberikan masukan terhadap draf proposal riset saya, juga terima kasih kepada senior saya yang saat ini sedang studi PhD di Indiana Univ USA. Beliau yang memberi ijin untuk mengadopsi format proposal untuk daftar PhDnya. Beliau juga yang mengajak saya ke UM, dan memotivasi untuk studi lanjut di LN.

Singkat cerita, calon supervisor yang saya hubungi membalas dan tertarik dengan saya, dan bersedia untuk menjadikan saya sebagai mhs bimbinganya. dan Akhirnya beliau mengirimkan semacam LoA yang menyatakan sedia menjadi supervisor, dan surat ini saya gunakan untuk melengkapi berkas pendaftaran ke kampus termausk untuk mengurusi hal-hal lain yang muncul belakangan. Menurut saya surat kesediaan dari supervisor ini cukup penting agar kita lebih percaya diri dengan rencana riset kita, akrena kita usdha punya orang yang siap membimbing.

Tanggal pendaftaran, 31 Maret 2020.

Ini merupakan tanggal batas submit dokumen untuk prosees pendaftaran kuliah. Ada banyak dokumen yang harus disiapkan mulai dari mengisi data diri, data keluarga, orang tua, data riwayat pendidikan dari SMA-Pendidikan terakhir. Termasuk bukti bayar biaya pendaftaran, formulir yang harud idprint dan di tandatangani, kemudian diunggah bersama sekitar 8 dokumen lainnya (scan ijazah, scan transkrip, form deklarasi, surat dari calon supervisor, keterangan perihal keuangan, pernyataan tujuan studi, proposal riset, sertifikat bahasa asing, dan riwayat publikasi terakhir yang berhubungan dengan topik riset yang mau diteliti pada jenjang PhD. Dalam konteks ini saya juga mau menyampaikan terima kasih kepada teman saya waktu S2 dan di KMP yang sudah berkenan menyempurnakan terjemahan draf porpsosal saya, karena beliau memang dosen bahasa Inggris.

Tanggal pengumuman, 14 Mei 2020

Inilah tanggal yang ditunggu-tunggu, alhamdulullah saya dinyatakan lolos pendaftaran, dan saya sngat senang, walpun pada saat yang sama juga sedikit galau, mengingat banyak keterbatasan dalam diri saya, dan tanggal pengumuman ini sekitar 3 minggu sejak anak saya lahir, artinya saya harus siap menerima konsekuensi bahwa saya harus meninggalkan anak saya yang masih bayi, juga meninggalkan istri dengan dua bocah. Ini moment yang mengharukan, sekaligus mendebarkan. Namun apapun itu, saya harus bertanggungjawb denagn pilihan saya, saya harus bertanggungjawab dengan keputusan yang telah diambil, dan yang tidak kalah penting adalah kesempatan. Allah telah membuka kesempatan itu, ketika tidak semua orang mendapatkannya. Jadi saya beryukur dan berikhtiar untuk menyiapkan segala sesuatunya. Setelah pengumuman ini, saya yakin akan ada banyak tantangan ke depan yang harus dilalui dengan senyuman.

Tanggal pengumuman beasiswa, 16 Juni 2020 dan 25 Agustus 2020

Pada waktu saya mendaftar, ada pilihan apakah kita mau daftar beasiswa dari kampus sana atau tidak, saya ceklis saja untuk melamar, saya pikir kali aja dapat, biar ga membenani kampus UM dalam hal biaya studi, kan lumayan UM bisa save lebih dari 500 juta ntuk PhD di Taiwan. dan akhrinya tanggal 16 Juni 2020 ada pengumuman saya masuk sebagai penerima beasiswa dari kampus, namanya NTHU International Scholarship kategori A, besarannya saya dapat fee SPP, asuransi, dan credit fee, sama dapat uang saku bulanan 10.000 NTD atau skitar 5 juta rupiah untuk biaya asrama dan biaya makan harian. Kata teman yang sama daftar di NTHU dan beliau dosen ITB yang juga daftar PHd di kampus sebelah (kampus belaiau waktu S2), uang segitu masih belum cukup, akhirnya beliau sendiri memutuskan untuk ambil di eks kampusnya, karena disana beliau dapat Moe Scholarship.

Setelah pengumuman beasiswa tersebut, sayapun mendapatkan tawaran beasiswa Moe-Elite Scholarship yang khusus diberikan untuk mhs PhD yang bekerja sebagai dosen/instruktur diperguruan tinggi Asean. Jadi syaratnya kita hanya melengkapi berkas pernyataan di tandatangani oleh piminan (bisa dekan atau rektor) yang menyatakan bahwa kita benar-benar sebagai dosen aktif di perguruan atau fakultas tersebut. dan akhirnya tanggal 25 Agustus keluar pengumuman, dan saya salah satu penerima dari total 3 penerima lain. Ada yang dari Thailand dan dari Malaysia. Alhamdulillah nominalnya sebesar 25.000 NTD perbulan/12juta, namun kita harus saving untuk SPP, credit fee, asuransi dll, sehingga ya sisanya lebih besar sedikit dari beasiswa sebelumnya. Tapi alhamdulillah setidaknya lebih tenang. Tinggal mengejar standar minimalnya untuk dapat IPK minimal 3,42 setiap semesternya.

Tanggal open border for Indonesian students, 25 Agustus 2020

Inilah tanggal yang mendebarkan, karena tiba-tiba Taiwan membuka proses penerbitan visa pelajar untuk mahasiswa Indonesia, yang sebelumnya masih menutup karena kasus covid di tanah air masih tinggi. Sejak dibuka ini, maka langsung ngebut untuk mengurus visa, kebetulan saya pakai jasa agen di Jakarta, sesuai rekomendasi senior di UM. Alhamdullillah semua proses berjalan lancar.

Tanggal Medical Checkup, 7 Sept 2020

Untuk proses visa, kita harus melakukan medichal checkup di klinik yang bekerjasama dengan Teto, di Malang ada 2 klinik yang sudah bekerjasama, saya baca review orang-orang di Google Maps, akhirnya pilihan saya jatuh ke klinik yang di Sawojajar. Pada saat saya baca review inilah, saya melihat ada kolega saya di UB yang baru melakukan medihcal cehkup untuk persyaratan studi ke NCU. Beliau ini dosen FIA UB, teman dekat, sekaligus senior dalam banyak hal. Proses medichal check up selesai satu hari kurang, sekitar 3 jam termasuk di suntik rubella, dan besoknya hasil medcek bisa diambil. bayarnya 900 ribu.

Tanggal mengurus Visa, 9 Sept 2020

Setelah semua berkas lengkap. Saya mengirim berkas tersebut ke agen saya di Jakarta, sebenarnya kita bisa langsung ke Komjen di Surabaya, namun saya kadung sebelumnya juga menguus legalisir ijazah dan transkrip via beliau di Jakarta. Beberapa hari kemudian visa saya keluar dan kemudian saya pakai untuk lapor ke pihak kampus untuk penerbitan entry permit dari MOE. Ini dokumen penting banget karena menjadi syarat boleh tidaknya seseorang masuk Taiwan pada kondisi pandemik saat ini. Secara ringkas saya mengirimberkas tanggal 9 September, berkas diterima di Agen tanggal 11 Sept, kemudian berkas masuk ke TETO tanggal 14 Sept, visa keluar tanggal 17 Sept, dan tanggal 19 Sept dikirim ke Malang, semua dokumen saya terima di Malang tanggal 22 September 2020.

Tanggal pesan tiket penerbangan, Jum’at 18 Sept 2020

Setelah saya dapat visa, saya langsung pesat tiket untuk penerbangan tanggal 7 Okt sesuai jadwal yang diebrikan oleh pihak OGA/OIA kampus NTHU. Alhamdulillah dapat pesawat Garuda (Sby-CGK) dan Eva Air (CGK-TW) dengan biaya total sekitar 4,7 juta. Setelah dapat tiket, tinggal persiapan teknis untuk keberangkatan, dalam hal ini ada banyak hal yang harus saya persiapkan.

Tanggal berangkat ke Taiwan, Rabu, 7 Oktober 2020

Waktu yang ditunggu-tunggu akhirnya sampai, tanggal 7 Okt adalah ajdwal penerbangan saya untuk kali pertama ke negeri Formosa, setelah sehari sebelumnya pamitan ke orang-orang jurusan dan pimpinan fakultas, akhirnya Rabu, jam 3 saya sudah bangun untuk mandi dan persiapan keberangkatan. Saya menggunakan jasa travel carteran dari Malang, yang pernah saya gunakan waktu carter untuk keberangkatan ke Bali waktu latsar CPNS 2019. Alhamdulillah perjalan dair rumah Wagir jam 3.35an, Shalat subuh di Masjid Chengho Pandaan, kemudian sampai Juanda Airport jam 6 kurang.

Di sana sudah janjian dengan senior dan kolega di UB yang juga berangkat pada hari dan pesawat yang sama. Alhamdulilah ada teman, dan ketika sampai Juanda ternyata banyak juga mhs s1 yang mau kuliah di Taiwan juga. Mereka sangat keren, baru lulus SMA sudah berani studi di LN. Salut dengan keberanian dan kemampuannya.

Setelah checkin di Juanda, pesawat Garuda yang kami tumpangi berangkat jam 8.30 dan sampai di CGK jam 9.45an, setelah pengecekan ehac, kami ambil bagasi, lalu naik ke lantai 2 untuk checkin EVA Air, ternyata waktunya belum masuk, dan akhirnya kami istirahat dulu, teman saya ketemu dengan adiknya yang kerja di Jakarta. Setelah open checkin, kami masuk Imigrasi, alhamdulillah lancar, cuma ditanya, mau apa ke Taiwan?ya jawab mau studi, petugas bertanya kembali, studi jenjang apa? saya jawab PhD, terus petugas nanya lagi, mahasiswa baru atau abis cuti, saya bilang mahasiswa baru, setelah okay, passport saya di cap, dan kita masuk ruang tunggu. Setelah pesawat ready akhirnya kami berangkat. alhamdulillah perjalanan lancar, pelayanan dipesawat juga memuaskan.

Sesampainya di Bandara TW, saya mulai bingung, karena saya belum menerma SMS perihal Sertifikat Deklarasi Sehat yang dikirim dari otoritas Taiwan setelah kita mengisi form online pada sistem yang mereka sediakan, masalah lainnya adalah penunggu kami, berada di luar, sehingga di dalam kami hanya menemukan petugas bandara, alhamdulillah ada satu petugas yang cukup fasih bahasa Inggris, dan saya dibantu untuk mengisi kembali dan akhirnya saya bisa masuk imigrasi lebih dulu, mereka hanya minta entry permit dan akhirnya passport saya di cap. Lalu saya ambil bagasi dan keluar untuk bertemu dengan petugas yang melakukan disinfektan terhadap kita dan barang bawaan kita, kemudian kita melakukan scan entry permit di lokasi yang telah mereka sediakan.

Saya mengira saya yang terlambat, ternyata teman-teman lain malah belakangan, di depan saya ada 2 orang yang lebih dulu, selebihnya ada di belakang. Dan drama malam ini diakhiri dengan pengantaran kami ke hotel lokasi karantina mandiri selam dua minggu ke depan.

Karantina mandiri, Rabu 7 Oktober – 21 Oktober 2020
Ini adalah aktivitas 2 minggu pertama kami di Taiwan, karantina mandiri merupakan kebijaka wajib bagi seluruh orang asing yang memasuki Taiwan. Biayanya cukup mahal, ada yang dapat belasan juta, namun ada juga yang dapat di atas 20 jutan, saya dapatnya 26.678.910, untuk dua minggu. Dan selama karantina kita tidak boleh keluar kamar walaupun hanya sebentar, mereka benar-benar meproteksi warganya dengan cara yang luar biasa, saya sangat salut dengan kebijakan yang diterapkan, wajar jika kasus covidnya tidak tinggi. Taiwan memang sangat jitu dalam penanganan covidnya. Cerita lebih lengkap tentang karantina mandiri, coba saya uraikan pada tulisan lain.

Mulai kuliah online, 16 Sept 2020
Perkuliahan online pada mata kuliah seminar dan e-learning adn design, sedangkan mata kuliah mandarin tidak ada pembelajaran online, sehingga pertemuan 1-4 dosennya memberikan materi.

Mulai kuliah tatap muka, 1 Nov 2020
Kuliah tatap muka saya mendekati pekan ujian tengah semester, hal ini disebabkan saya harus berangkat terlambat, dan harus karantina mandiri selama 3 minggu. 2 minggu di hotel, dan 1 minggu di asrama dengan melakukan pembatasan diri dari kerumunan banyak orang.

Menempati dormitory, Kamis, 22 Oktober 2020
Setelah seleai karantina mandiri di Hotel Imperial Taipei Taiwan, selanjutnya kami pindah ke dormitory, tepatnya saya di dorm hung, lantai 2, nomor 211. Saya satu kamar dengan mhs master MBA asal Jakarta.

Mendaftar ARC/KTP Taiwan, 24-30 Okt 2020
Mendaftar ARC dilakukan pada laman imigrasi taiwan yang dapat diakses melalui tautan ini. Prosesnya register, unggah berkas, foto, passport, visa student, dokumen dari kampus, dan bayar, setelah itu kita ambil ke kantor imigrasi terdekat.
Proses perpanjangan ARC pada tahun kedua dilakukan sejak bulan Sept 2021 (satu bulan sebelum masa berlaku habis, 7 Okt). Proses perpanjangan agak mirip dengan proses pengajuan, kita harus mengunggah beberapa dokumen dan membayar sejumlah uang. Setelah ARC barunya jadi, maka kita dipersilakan untuk mengambilnya ke kantor imigrasi persis seperti pada pengajuan pertama.

Medical Checkup di Taiwan, Kamis, 29 Oktober 2020
Ini merupakan syarat penting untuk mendapatkan student ID, medical checkup dilakukan di rumah sakit yang bekerjasama dengan NTHU. Kita tinggal datang, mengisi form, bayar biaya, ukur tinggi badan, berat badan, lingkar dada, lingkar pinggang, penglihatan, pendengaran, urine, darah, foto rangka, dan ditanya-tanya sama dokter.

Student ID, dan buka rekening Bank Mega Taiwan, Jumat, 30 Oktober 2020
Setelah medical chekup dan memperoleh ARC, kita bisa mengambil student ID di bagian mahasiswa. cukup menyerahkan ARC, dan passport. Setelah kita dapat student ID, kita bisa langsung mendaftar rekening bank untuk keperluan beasiswa. Kantor cabang banknya ada di dalam kampus, tepatnya di samping kantor cashier.

Kuliah semester 1 14 Sept 2020- 15 Januari 2021

Karena sempat terhambat oleh telatnya jadwal keberangkatan studi, akibatnya semester 1 saya hanya bisa mengontrak 3 mata kuliah 6 sks. Namun alhamdulillah GPA semester 1 mendapat nilai sempurna (A+ semua).

Research Sharing IPHD ke Kinmen Island, 22-24 Januari 2021

Cerita tentang kegiatan research sharing ini dapat di baca pada artikel saya yang secara khusus membahasnya. Dapat diakses di sini.

Kuliah semester 2, 22 Februari – 25 Juni 2021

Alhamdulillah semester 2 bisa mengontrak 12 sks, dan GPAnya nyaris sempurna. Dari 5 mata kuliah, 4 dapat A+ dan 1 mk dapat A (nilai tertinggi dikelas).

Riwayat manuskrip pertama untuk syarat lulus

Penawaran kesempatan menulis di special issue JCAL dari SPV:
Selesai menulis long abstrak: 31 Maret 2021
Submit long abstrak oleh SPV: 04 April 2021
Pengumuman accepted long abstract oleh Guest Eidtor: 10 Mei 2021 jam 10.10 PM
Menulis full paper: Maret-Juli 2021
Proofreading naskah: 23 Juni- 5 Juli 2021
Finalisasi naskah: 7 juli 2021 – ada komentar dari SPV tgl 13 Juli 2021, kirim hasil revisi tanggal 22 Juli 2021, ada revisi lagi tanggal 24 Juli 2021, kirim hasil revisi lagi tanggal 28 Juli, permintaan penyesuaian template mnggunakan APA Style 6th, tanggal 31 Juli jam 08.57Am, lalu direvisi dan dikirim hasilnya tanggal 31 Juli 2021 jam 10.39 PM
Submit naskah ke JCAL: 1 Agustus jam 12.34 AM
Pengumuman keputusan editor JCAL Jum’at, 26 November 2021 jam 23.58/11.58 PM.
Ini kabar yang saya tunggu-tunggu sejak akhir Oktober, karena berdasarkan jadwal seharusnya keputusan ini sudah keluar pada akhir Oktober, namun mungkin diundur karena sempat ada pengunduran waktu submit naskah full papernya. Tapi apa pun itu alhamdulillah kabar baik bagi kami, karena naskah kami tidak ditolak, melainkan diminta direvisi, dan saya rasa revisinya tidak sampai mayor. Semoga naskah ini akan diterima setelah kami revisi. Batas waktu pengiriman revisi adalah maksimal 2 bulan (25 Januari 2021), namun kami berdiskusi untuk menyelesaikan dalam waktu maksimal satu bulan termasuk proof reading hasil revisinya. Semoga papernya di terima untuk segera diterbitkan, amin YRA.

Saya mengirimkan hasil revisi ke SPV tanggal 16 Desember 2021jam 2 dini hari, kemudian paginya beliau membalas via email bahwa karena akhir tahun semua sedang sibuk dengan berbagai target baik menyangkut kuliah maupun riset, serta tugas lainnya, maka kami berencana untuk bertemu dan berdiskusi pada awal tahun 2022. Rencana professor kami akan memanfaatkan waktu yang diberikan untuk merevisi sebaik mungkin agar naskahnya diterima untuk diterbitkan. Saya pun memiliki waktu untuk mereview kembali sekaligus menyelesaikan berbagai tugas akhir perkuliahan.

Pengiriman hasil revisi R1, Selasa 25 January 2022

Setelah melewati serangkaian proses revisi yang berulang kali sejak akhir Des 2021, akhirnya hari ini tepat pukul 23.50 naskah revisi kami berhasil diunggah ke JCAL. Perjalanan panjang khususnya sejak awal Januari dimana naskah ini terus digodok, kami berdiskusi beberapa kali baik langsung maupun via online. Bahkan sampai malam ini kami berdiskusi tentang apa yang kami tuliskan pada setiap kata dan kalimat. Saya agak khawatir karena hasil revisi naskah kami malah bertambah panjang, yang awalnya 10.468 kata (termasuk 3.090 kata untuk 99 referensi) sekarang menjadi 13.189 kata (termasuk 3.743 kata dari 118 referensi). Selain itu ada penambahan dua gambar dan 3 tabel. Satu sisi kami ingin mengurangi panjang naskah kami, namun disisi lain komentar dari para reviewer membuat naskah ini harus diperkaya lagi baik dari sajian data, analisis pembahasan dan referensi pendukung. Tapi apa pun itu semoga hasilnya memuaskan editor dan reviewer sehingga naskahnya dapat diterima, Sangat berhutang budi kepada Professor yang mau dengan sabar membimbing dan mengarahkan saya dalam menulis paper ini.

Pengumuman keputusan editor pada Round 2, Senin, 4 April 2022, 22.47

Ketika sedang bersiap untuk tidur, tiba-tiba ada email masuk, pas dibuka ternyata dari nama EIC jurnal yang sedang kami tunggu kabarnya. Sesuai jadwalnya mereka akan memberikan keputusan terhadap hasil revisi kami pada Round 1 di bulan April ini, tapi saya tidak menyangka hasilnya akan muncul di awal bulan, bukan di akhir. Perasaan degdegan muncul ketika membuka email, namun kemudian berubah menjadi lebih tenang ketika tahu keputusannya bukan rejection, walaupun bukan acceptance, namun kabar baiknya salah satu reviewer yang ditugasi telah menyatakan bahwa naskah kami sudah layak untuk diterima dan diterbitkan. Sedangkan reviewer kedua menilai bahwa naskah kami masih ada beberapa catatan penting yang harus dibenahi. Ada enam komentar yang diberikan, 3 diantaranya mengomentari hasil revisi kami, dan tiga merupakan komentar baru. Komentarnya sangat masuk akal dan memang harus diikuti agar naskah kami lebih siap dan lebih layak untuk diterima.

Seperti biasa supervisor saya langsung menghubungi via chat beberapa puluh menit setelah email kami terima. Beliau menyampaikan selamat dan mengabarkan serta menyemangati untuk segera melakukan revisi terhadap naskahnya. Pada saat yang sama saya bertanya tentang jenis lisensi yang kami pilih pada naskah ini, ternyata beliau memilih tipe reguler (artinya) jika naskah kami diterima maka tidak akan diminta membayar APC yang cukup besar. Beliau sempat bertanya apakah saya menginginkan agar kami memiliki lisensi open access atau tidak, namun saya pikir karena beliau tidak menyertakan satu pun nomor grant pada bagian ucapan terima kasih, sehingga saya ikut keputusan beliau yakni dengan memilih tipe reguler walaupun mungkin konsekuensinya nanti jika naskah diterima dan terbit maka tidak dapat diakses secara gratis oleh orang-orang yang tidak berlangganan.

Waktu kami untuk merevisi naskah ini maksimal satu bulan, tapi kami berencana untuk menyelesaikannya lebih cepat. Semoga diberikan kelancaran dan kesuksesan untuk diterima dan diterbitkan, amin YRA.

Cerita selengkapnya tentang pengalaman menulis paper pertama dapat dibaca pada tautan ini.

Penulisan naskah kedua (AML)
Penulisan draf awal naskah ini dilakukan sejak Desember 2020-Agustus 2021. Setelah selesai kemudian dikirimkan ke professor untuk dicermati dan dikomentari.

Permintaan revisi mayor dari supervisor pada Rabu, 8 Sept 2021,
Karena revisinya sangat banyak dan substantif, akhirnya saya membutuhkan waktu sekitar satu bulan untuk menyelesaikannya, sebenarnya prosesnya tidak satu bulan, namun mengumpulkan semangat untuk memulai merevisi itu yang butuh waktu.
Pengiriman hasil revisi Pada Rabu, tanggal 6 Oktober 2021
Terakhir bertemu SPV awal November, katanya naskahnya masih beliau baca. Semoga akhir tahun ini segera ada kabar dan segera untuk proses submit. Semoga saja selama PhD. saya bisa menerbitkan minimal 3 SSCI Paper dan 5 prosiding scopus. ada beberapa topik yang saya pikirkan untuk saya tulis semoga diberikan kelancaran untuk melakukannya, mumpung di Taiwan punya banyak waktu dan sumber referensi serta sumber dana untuk proof reading dari supervisor.

Kemudian naskah ini direvisi untuk tahap tiga dikirimkan ke professor pada hari Minggu, 19 Juni 2022 jam 23.36 waktu Taiwan. Saat ini sedang dibaca oleh prof. Karena rencananya akan disubmit pada liburan summer ini. Semoga diberikan kelancaran agar bisa segera masuk ke proofreader dan di submit ke jurnal.

Kabar tentang paper ini akhirnya ada perkembangan positif setelah sempat tertunda untuk dapat disubmit waktu summer lalu disebabkan kesibukan saya dan professor saya. Akhirnya setelah saya fokus sementara ke persiapan QE saya pada Oktober-Desember 2022. Alhamdulillah awal Januari 2023 saya dapat merevisi naskah ini beserta ke empat naskah lainnya. Dan kabar baiknya tanggal 12 Januari dapat selesai, kemudian tanggal 13 Februari naskah di kirim ke proofreader dan selesai tanggal 25 Februari. Setelah melalui penyesuaian beberapa bagian akhirnya professor menyetujui naskah disubmit pada Jum’at, 3 Maret 2023. Senin, tanggal 6 Maret naskah dikembalikan oleh asisten editor disebabkan format abstrak yang belum sesuai dengan ketentuan jurnal dan ada satu gambar yang belum disebut dalam isi teks. Siangnya saya revisi kembali, sehingga malamnya ja, 7.43 naskah kembali disubmit oleh professor. Semoga naskahnya memenuhi standar kriteria dari editor dan reviewer untuk diterima.

Penulisan naskah ketiga-kelima tentang STEM Education

Pada akhir September 2021 professor saya memberikan proyek untuk menulis review paper berkaitan dengan STEM education. Kami menggunakan artikel pada jurnal international bereputasi terindeks SSCI WOS pada tahun 2015-2021. Program pertama sampai baba 3 baru saya selesaikan sampai pertengahan Desember. Kemudian setelah itu karena kami mendapatkan jawaban tentang Paper JCAL, maka professor meminta saya fokus untuk mengerjakan revisi JCAL dulu. Sehingga rencananya paper STEM ini saya lanjutkan di awal Januari 2022 karena rencana saya sampai akhir tahun adalah mengerjakan final project beberapa tugas kuliah semester ini. Rata-rata harus menulis paper juga.

Setelah tertunda cukup lama, akhirnya ketiga naskah ini selesai pada June 2022. Semua naskah kemudian dikirimkan ke professor untuk dibaca dan dinilai. Namun karena kesibukan beliau sampai akhir tahun 2022 beliau belum sempat memberikan umpan balik. Akhirnya pada waktu liburan Chinese New Year tahun 2023 saya inisiatif untuk merevisi ketiga naskah ini sehingga dataset yang saya gunakan sampai akhir Desember 2022. Dengan demikian masing-masing naskah mengalami penambahan jumlah artikel yang direviewnya.

Masing-masing naskah selesai tanggal 25, 26 dan 28 Januari 2023. Setelah itu saya kirimkan ke professor, dan ternyata lagi-lagi profesor belum consider dan hanya notice terhadap dua naskah lain yang saya tulis. Saya paham mungkin karena beliau sibuk atau karena alasan lainnya. Akhirnya pada hari ini, Senin, 6 Maret 2023, setelah kami menyelesaikan persiapan untuk resubmit naskah ketiga, saya memberanikan diri untuk bertanya dan meminta penilaian dan saran-saran beliau terhadap ketiga naskah ini. Alhamdulillah beliau berkenan untuk membaca dan meminta saya mengirimkan kembali naskahnya. akhir malam ini jam 20.04 semua naskahnya saya kirimkan. Semoga beliau berkenan segera memberikan penilaian, apakah naskahnya sudah siap disubmit atau perlu direvisi, termasuk apakah naskahnya hanya harus disubmit ke jurnal SSCI atau boleh disubmit ke jurnal non SSCI yang penting Scopus. Semua tergantung pada keputusan beliau. Semoga keputusannya yang terbaik agar semua naskah yang saya kerjakan tidak sia-sia dan segera dapat disebarluaskan. Kekhawatiran saya adalah di luar sana ada banyak peneliti lain yang melakukan penelitian yang sama dengan apa yang saya lakukan. Tentu hal ini akan sangat merugikan, dimana saya sudah menulis ketiga naskah ini sejak tahun lalu dan telah merevisinya sampai akhir 2022. Dengan harapan reviewnya bisa lebih komprehensif.

Penulisan naskah keenam tentang Inservice STEM TPD Program (Sudah terbit)

Naskah ini masih berhubungan dengan STEM Education. Kebetulan semester empat ini saya ikut mata kuliah Global Perspective of STEM Education yang diajarkan oleh professor saya. Tugas akhirnya adalah menyajikan hasil kajian tentang STEM sesuai topik yang diminati. Saya memilih topik tentang Pengembangan Profesionalisme Guru STEM. Akhirnya setelah saya presentasi tugas akhir saya. Professor mengapresiasi dan menghubungi saya untuk melanjutkan menulis naskah itu. Saya sepakati karena tertarik dengan topik ini dan beliau juga menjanjikan akan mensubmit naskah ini ke jurnal yang bereputasi. Itu semakin membuat saya termotivasi. Alhamdulillah setelah memulai proses penentuan topik pada akhir April 2022, presentasi data pada tanggal 25 Mei 2022 dan akhirnya hari ini, Ahad, 26 Juni 2022. Saya sudah mengirimkannya melalui email ke professor, semoga beliau berkenan mencermati dan memberikan saran untuk perbaikan berikutnya.

Alhamdulillah setelah tertunda cukup lama karena kesibukan pulang liburan dan kesibukan professor. Pada awal Januari 2023 saya revisi dan update range waktunya sampai akhir 2022. Sehingga selesai revisi tanggal 17 Januari 2023. Dan setelah saya kirim ke professor beliau mengatakan bahwa naskah ini sudah siap untuk di proofreading. Alhamdulillah tanggal 13 Februari naskahnya dikirimkan ke proofreader bersamaan dengan naskah AML. Selesai tanggal 25 Februari 2023. Setelah melalui beberapa penyesuaian alhamdulillah tanggal 2 Maret 2023 naskahnya sudah disubmit ke jurnal tujuan. Semoga kami segera mendapatkan kabar baik dari editor.

Pembayaran SPP dan Asrama Sem 3, Jumat, 27 Agustus 2021

Pembayaran, credits fee Selasa 20 Oktober 2021

Perkuliahan Semester 3 dimulai dari tanggal 13 September-14 Januari 2022.

Kuliah semester 3 mengambil enam mata kuliah yang terdiri dari 17 SKS. Semua mata kuliah menyediakan banyak tugas baik tugas individu maupun tugas kelompok. Saya buat daftar tugasnya dan tidak kurang dari 70 tugas yang harus saya kerjakan. Daftar tugas dapat dilihat pada link berikut. Semoga diberikan kekuatan untuk mengerjakan semuanya dengan sebaik mungkin agar hasilnya maksimal. Alhamdulillah semua mata kuliah pada semester 3 mendapatkan nilai A+. Sesuai target dan sesuai dengan usaha yang telah dilakukan. Semoga berkah ilmunya. Amin YRA.

Pembayaran SPP dan Asrama Sem 4, Selasa, 25 January 2022

Perkuliahan semester 4

Perkuliahan pada semester 4 secara umum lebih sedikit daripada semester 3 dan 2, namun beban tugasnya tidak kalah banyak dan sulit terutama untuk mata kuliah mandarin basic II. Kebetulan dosen mandarin yang biasa saya ikuti dari semester 1 tidak membuka kelas pada basic mandarin II, mau tidak mau saya harus tetap mengambil kelas dengan dosen yang lain. Kebetulan dosen yang saya ambil termasuk yang memiliki beban tugas yang sangat banyak. Setiap pertemuan kami akan ada kuis dimana kami harus benar-benar menghafal setiap karakter dan setiap kata pada setiap dialog dari lesson 8-15 pada buku yang kami pelajari. Total ada 8 chapter dan 16 dialog dan 16 kelompok kata yang harus kami hafal. Pada saat yang sama akan ada maksimal 32 kuis yang kami dapatkan pada setiap pertemuan kecuali pada pekan UTS dan UAS. Pada awal kuliah saya sempat menerima hasil redo yang artinya harus mengulang kuis, namun belakangan alhamdulillah sudah dapat mengikuti aturan main dan pola pemberian soal kuisnya. Sampai pekan ke 7 alhamdulillah masih dapat mengikuti walaupun dengan terengah-engah. Tantangannya karena teman kelas kami hampir 80% berasal dari mahasiswa bachelor yang pernah belajar mandarin sejak mereka TK atau SD. Dan kebanyakan mereka yang lahir dari keluarga Chinese yang telah terbiasa berbicara menggunakan bahasa Mandarin. Hal itu membuat persepsi dosen bahwa mahasiswanya sudah pada pintar dan dapat mengikuti setiap materi dengan mudah, padahal itu tidak terjadi serta merta dengan mahasiswa seperti saya yang baru belajar mandarin dalam 1 tahun terakhir. Tapi, apa pun itu, semoga dapat segera melewati semuanya dan pada waktu yang sama tetap dapat fokus untuk menyelesaikan pekerjaan dan target lainnya terutama berkaitan dengan progres risetnya agar dapat lulus sesuai rencana.

Alhamdulillah selepas selesai semua ujian dan tugas pada semester ini, berakhir pula semua mata kuliah yang wajib saya ambil selama studi PhD di NTHU. Sebagian nilai sudah keluar alhamdulillah A+ semua. Tersisa mata kuliah Mandarin dan ternyata nilainya tidak sesuai harapan, namun masih aman karena tidak mempengaruhi IPK. Alhamdulillah selepas penat di semester 4, bisa diberikan kesempatan untuk liburan summer di Indonesia.

Ada banyak kegiatan yang dilakukan selama liburan summer kemarin. Saya pulang pada Selasa, 28 Juni 2022, sampai rumah Rabu, 29 Juni 2022 jam 13.30an. Kemudian malamnya mengkhitan Nata, terus beberapa hari kemudian tepatnya 5 Juli 2022 pulang ke Garut, ada acara khitanan ponakan pada Kamis, 7 Juli 2022. Kami di Garut cuku lama, sampai tanggal 24 Juli 2022. Kemudian ke Bandung tanggal 25, lalu ke tasik tanggal 26-27 Juli. Kemudian ke Cilegon tanggal 28. Lalu pulang ke Malang tanggal 31 Juli 2022. Agenda selanjutnya di Malang adalah renovasi rumah, mengerjakan keperluan serdos, jalan-jalan dengan keluarga dan lain-lain. Sampai kembali lagi ke Taiwan tanggal 19 Sep, dan karantina selama 8 hari, baru tanggal 28 Sept kembali ke kampus.

Agenda di Semester 5

Semester lima saya tidak mengambil lagi mata kuliah karena sudah cukup untuk memenuhi syarat minimal 24 SKS, dan saya sudah mengambil sebanyak 31 SKS, tepatnya 43 termasuk 12 SKS Mandarin. Semester 5 fokus saya mengerjakan riset. Dimulai dari literature review untuk mendukung kerangka teori, kemudian penyusunan instrumen pada bulan Oktober 2022. Komunikasi dengan prof, dan beliau menyetujui kuesioner yang saya kembangkan dan membolehkan untuk mulai pengambilan data pada 31 Oktober 2022. Data terkumpul sampai akhir Oktober. Kemudian mulai melakukan pengolahan data pada akhir Oktober sampai November 2022. Ada beberapa teknik analisis data yang dicoba, mulai dari SEM menggunakan SMART PLS, kemudian SEM dg IBM AMOS, lalu multilinear regresi, sampai akhirnya semua penulisan data data hasil selesai di akhir Nov 2022. Kemudian saya kirimkan ke prof, dan beliau menyatakan ok, dengan ada sedikit catatan di komponen PPT-nya, pada tanggal 12 Des, kemudian saya perbaiki, dan pada tanggal 13 Des berkas proposal dan PPT sudah saya submit ke jurusan untuk dipertimbangkan apakah bisa langsung melaksanakan QE atau masih perlu ada revisi dan pre QE. Alhamdulillah keputusannya sudah keluar (pada Rabu, 21 Desember 2022 jam 09.22) bahwa saya harus mempersiapkan Pre-QE bersama committee members dari IPHD dilaksanakan pada Rabu, 28 Desember 2022 Jam 16.00 waktu setempat. Saya mempersiapkan PPT untuk 10 menit dan Q and A 10 menit berikutnya. Alhamdulillah persiapan-nya dan pelaksanaannya berjalan lancar. Satu hari berikutnya saya mendapatkan keputusan bahwa saya dinyatakan lulus dan layak untuk melaksanakan kegiatan QE sesuai waktu yang saya rencanakan. Namun saya harus menambah penguji dari bidang berbeda selain pendidikan. Akhirnya setelah komunikasi dengan SPV kami menyepakati untuk mengundur waktu QE disebabkan waktu yang disepakati para penguji. QE dilaksanakan pada Senin, 30 Januari 2023 jam 09.30-11.00. Alhamdulillah saya mempresentasikan selama 30 menit kemudian 30 menit berikutnya untuk tanya jawab. Semua proses berjalan lancar dan semua penguji menerangkan bahwa saya dinyatakan lulus dan tinggal menunggu dokumen resmi dari departemen.

Agenda di Semester 6

Agenda semester 6 adalah menambah jumlah responden penelitian dan menambah keterwakilan dari daerah yang belum ada. Kemudian mengolah data berdasarkan data terbaru, menulis laporan, menulis artikel, lalu menulis final thesis untuk oral defense, serta mensubmit beberapa artikel tersisa. Agar dapat menambah lebih banyak artikel yang terbit di jurnal SSCI. Selain itu saya mengisi waktu CNY dengan merevisi 5 naskah SLR saya yang sudah saya kerjakan di semester 4. Alhamdulillah dua naskah dinyatakan siap untuk masuk tahap PR dan pada tanggal 13 Februari dan selesai tanggal 25 Sabtu pagi. Kemudian saya rapikan hasilnya dan saya kirimkan pada sore dan malam harinya. Setelah menunggu beberapa hari, Kamis, 2 Maret 2023 saya mendapatkan notifikasi dan email dari SPV bahwa naskah kedua sudah disubmit. Semoga naskahnya diterima tanpa banyak revisi. Jum’at, 3 Maret 2023 naskah ketiga disubmit juga, pada 4 Maret naskah dikembalikan karena ada perbedaan judul di title page dengan di main manuscript sama ada 1 tabel yang belum disebut dalam isi naskah. Lalu saya revisi, kemudian Senin, 6 Maret 2023 naskah kembali disubmit dan segera ditangani oleh seorang associate editor. Kedua naskah tersebut pada akhir april statusnya masih under review.

Kemudian pada Selasa, 7 Maret 2023 professor meminta saya mengirimkan 3 sisa naskah yang pernah diberikan kepada beliau, lalu salah satunya dinilai mendekati oke secara substansi, saya diminta untuk menyesuaikan sistematika dan format-nya sesuai dengan JEC. Ketika tahu mau disubmit ke jurnal itu sebenarnya agak kurang yakin, namun sebagai mahasiswa kita ikut saja saran dari profesor. Jum’at, 10 Maret 2023 jam 00.20 tengah malam saya kirim ke email prof. Lalu, Sabtu, 11 Maret 2023 prof menjawab bahwa beliau sedang mencari dana untuk membiayai proofreading-nya. Tanggal 23 Maret 2023 jam 10.39 professor memberi tahu bahwa beliau baru dapat dana untuk membiayai proofreading naskah ke empat saya. Hasilnya keluar pada Rabu, 12 April jam 18.24. Kemudian saya diminta mengecek semua perubahan-nya. Tanggal 13 April jam 00.35 saya kirimkan hasilnya. Kemudian tanggal 18 April jam 21.39 beliau menyatakan bahwa naskahnya siap disubmit. Pada Rabu, 19 April jam 13.50 beliau memberi tahu bahwa naskahnya sudah disubmit ke JEC. Selasa, 25 April 2023 jam 07.41 saya diberi tahu bahwa naskahnya dikembalikan tanpa ada komentar dari EIC-nya disebabkan karena banyak naskah yang masuk. Saya diminta mencari 3 alternatif jurnal lain, saya kirimkan jelang perjalanan ke Bandara Juanda. Saya kirimkan 11 jurnal yang berkaitan dengan naskah ke empat saya. Kemudian beliau memilih 3, dan memberi tahu jurnal yang yang akan dipilih pertama kali, yakni BJET. Antara senang dan kaget karena jurnal ini sangat top pada bidang kami. Akhirnya saya diminta menambahkan file pendukung yang disyaratkan. Tanggal 28 April saya kirimkan. Akhirnya tanggal 2 Mei jam 13.16 beliau memberi tahu bahwa naskahnya sudah di submit. Semoga kali ini jawabannya positif dan semua naskah yang sudah disubmit diterima untuk diterbitkan. Selain itu semoga semua proses lainnya diberikan kelancaran. Sehingga bisa lulus dalam kurun waktu 3 tahun, amin YRA.

Kamis, 11 Mei 2023. Saya iseng bertanya ke staff departemen tentang aturan panjang dan pendek naskah disertasi dan deadline waktu daftar ujian semester ini. Adminnya menjawab bahwa mereka tidak memiliki batasan maksimal jumlah total kata. Berkaitan dengan batas waktu daftar ujian, beliau menjawab bahwa deadlinenya adalah tanggal 15 Mei. Mahasiswa yang berencana ujian pada semester ini harus mendaftarkan semua berkasnya ke departemen dengan mengisi form yang mereka sediakan. Waktu menerima email tersebut antara kaget dan semangat, kaget karena saya baru tahu ada kebijakan pembatasan waktu daftar, semangatnya saya jadi harus bekerja lebih cepat untuk menyelesaikan semuanya. Pada hari ini saya masih ada wawancara dengan narasumber, begitu juga untuk besok. Malamnya saya langsung komunikasi sama prof termasuk menanyakan nama-nama para penguji saya karena minimal harus 5 orang dan minimal 30%nya harus dari luar NTHU. Alhamdulillah prof langsung memberikan nama-namanya, lalu saya langsung mendaftar di akademik sistem dan malamnya saya langsung kirim bukti daftarnya ke departemenya.

Besoknya, 12 Mei, staff departemen memberi tahu prosedur yang harus dilalui kemudian saya lengkapi semua kebutuhannya pada hari itu juga. Setelah menunggu beberapa hari, barulah pada tanggal 29 Mei saya diberi tahu jadwal kegiatan committee review semacam ujian kelayakan untuk menilai sejauh mana kontribusi dan originality penelitian saya, dan sejauh mana saya layak untuk melakukan ujian pada semester ini berdasarkan penilaian para komite di departemen. Jadwal meetingnya adalah Senin, 12 Juni 2023 genap 1 bulan sejak mendaftarkan semua berkasnya.

Sejak tanggal 12 Mei saya mengebut untuk segera menganalisis ulang data pada study 2, menulis semua pembahasan dari 3 study dan melengkapi semua kekurangannya. Mulai tanggal 14 Mei saya mengirimkan progress disertasinya ke professor, kemudian tanggal 20, 23, 25 dan 28 Mei. Terakhir saya kirim tanggal 28 Mei, karena professor bilang akan membaca naskahnya pada tanggal 29 Mei. Secara umum naskahnya sudah siap dan mungkin professor akan memberikan beberapa masukan untuk penyempurnaan sebelum dicetak untuk persiapan ujiannya.

Kamis, 1 Juni 2023, saya menerima email dari professor perihal status naskah keempat kami yang disubmit pada 2 Mei 2023. Intinya naskah kami tidak dapat diproses untuk dikirim ke reviewer karena menurut editor naskahnya kurang sesuai dengan kriteria dan scope journal mereka. Satu sisi sedih tapi disisi lain ya biasa saja, karena saya sendiri agak kurang yakin waktu naskah itu disubmit professor ke BJET. Mengingat fokus artikelnya tidak secara khusus berkaitan dengan teknologi pendidikan. Waktu menerima email, saya langsung balas pertanyaan ke jurnal mana rencana berikutnya. Kemudian professor meminta saran, akhirnya saya kirim 3 saran termasuk salah satunya yang pernah disarankan waktu bulan April. Beliau setuju untuk mencoba saran yang pertama, semoga segera disubmit. Sedangkan 2 artikel lainnya yang no 2 dan no 3 masih under review. Semoga dalam waktu dekat ada jawaban yang positif, saya optimis dan berbaik sangka semoga keduanya diterima, amin YRA.

Ahad, 4 Juni 2023. Tepat pukul 22.13 tiba-tiba professor mengirim pesan untuk meminta mengecek email. Setelah dicek rupanya keputusan editor terhadap naskah ke 2 saya sudah keluar. Agak deg-degan waktu membacanya, walaupun professor sudah memberikan kode bahwa editor memberikan kesempatan untuk merevisi naskahnya. Benar saja, waktu saya baca satu persatu komentar reviewer secara umum naskahnya memang memiliki beberapa celah untuk bahan perbaikan. Ada 3 reviewer yang ditugasi untuk mengomentari naskah saya. Reviewer pertama komentarnya sangat kritis dan lumayan banyak. Sedangkan komentar reviewer kedua dan ketiga lebih menenangkan hati dan pikiran. Tapi apapun itu, saya bersyukur karena naskah saya tidak direject, dan masih ada kesempatan untuk diterima setelah naskahnya direvisi sesuai saran-saran dari reviewer. Malam ini saya langsung membaca satu persatu komentarnya, selain itu saya juga langsung membuat draft response letternya agar memudahkan waktu mengerjakan revisian dan membuat surat balasannya untuk para editor dan reviewer. Semoga dalam seminggu kedepan fokusnya bisa maksimal ke revisi naskah agar bisa segera diterima untuk diterbitkan. Pada saat yang sama, semoga paper ke-3 segera ada keputusan yang menggembirakan, demikian juga paper ke empat semoga segera disubmit kembali sama prof.

Sabtu, 10 Juni 2023. Hari ini saya mengikuti kegiatan wisuda walaupun belum ada kelulusan, namun karena wisuda hanya dilakukan setahun sekali, maka saya putuskan untuk ikut, apalagi professor juga mengijinkan. Pelaksanaan wisuda S3 cukup berkesan karena akhirnya diberi kesempatan untuk merasakan wisuda jenjang pendidikan paling tinggi apalagi di luar negeri. Namun, jujur saja hati saya masih belum tenang, karena belum ada keputusan kelulusan. Makanya saya tidak berani update informasi apapun di sosial media. Dua hari yang akan datang saya baru akan melaksanakan ujian kelayakan untuk penentuan apakah saya bisa ikut ujian atau tidak pada semester ini. Semoga saja.

Senin, 12 Juni 2023. Hari ini adalah hari uang mendebarkan, sekaligus menenangkan. Mendebarkan sebelum pelaksanaan ujian kelayakan, namun menenangkan setelah saya selesai melaksanakannya, terutama ketika mendapatkan respons yang positif dari para penguji. Apalagi waktu direktur IPHD mengatakan bahwa saya bisa menjadi role model untuk mahasiswa IPHD yang lainnya. Sesaat setelah keluar dari ruangan, hormon endorfin saya meningkat tajam, walaupun saya belum tahu keputusannya, tapi saya optimis.

Selasa, 13 Juni 2023. Hari ini tidak kalah menyenangkan dari hari kemarin. Siang pukul 14.48 saya menerima email berisi keputusan komite IPHD bahwa saya dinyatakan lulus dan layak untuk melaksanakan ujian sesuai rencana pada semester ini. Kabar ini sangat membahagiakan karena akhirnya saya bisa melewati satu tahapan penting yang saya sebut bottle next step dari perjalanan PhD saya. Setelah saya dinyatakan lulus, langsung berdiskusi dengan prof untuk menyiapkan tanggal ujian. Saya diminta bertanya kepada para penguji, waktu dimana mereka bersedia untuk hari baik tatap muka maupun online. Alhamdulillah bisa dilakukan secara hybrid. Bersamaan dengan diskusi persiapan ujian, kami juga diskusi tentang paper ke-4 dan ke-3. Malam ini saya lakukan penyesuaian format sesuai guideline dari jurnal yang dituju.

Rabu, 14 Juni 2023. Hari ini kami diskusi kecil perihal rencana submit naskah kami, dan tepat pada pukul 13.06 professor memberi tahu bahwa naskahnya baru saja disubmit bersamaan dengan email notifikasi yang saya terima. Semoga kali ini kami mendapatkan kabar yang positif dari jurnal ini. Selanjutnya saya melakukan revisi untuk naskah ke-2 kami sesuai saran dari professor.

Selasa, 27 Juni 2023. Siang ini saya mendapatkan konfirmasi dari prof bahwa artikel keempat saya yang disubmit ke IJOST, sudah dikembalikan editor karena tidak sesuai dengan scopenya, dan editor memberikan 3 alternatif jurnal yang dipandang lebih sesuai dengan paper kami. Akhirnya prof memilih untuk memilih rekomendasi pertama, sehingga saya langsung menyiapkan sesuai guidelinenya.

Kamis, 6 Juli 2023. Siang ini dapat kabar dari prof bahwa revisi artikel kedua kami baru saja disubmit ke jurnal TATE, walaupun deadlinenya tanggal 2 Agustus, alhamdulillah prof mensubmit lebih awal dari deadlinenya. Selain itu prof juga bilang bahwa artikel keempat baru saja diunggah juga ke jurnal yang direkomendasikan oleh editor dari jurnal IJOST. Sebuah kabar baik untuk persiapan ujian. Semoga kabar baik yang kami peroleh dikemudian hari.

Jum’at, 7 Juli 2023. Siang ini mendapat kabar kurang menggembirakan karena artikel ke-4 yang kemarin baru saja disubmit sudah keluar keputusan bahwa naskahnya tidak dapat diproses ke tahap review oleh editornya. Tapi kabar bagusnya prof, langsung bilang kita akan mencoba mensubmit ke jurnal lain. Walaupun prof belum sempat menjawab jurnal apa yang akan dipilihnya. Semoga segera diambil keputusannya.

Sabtu, 8 juli 2023. Pagi ini professor menjawab pesan saya kemarin siang tentang opsi journal untuk next submission artikel ke-4, setelah saya cek 3 volume terakhirnya, ternyata hanya ada 1 artikel yang diterbitkannya yang sesuai dengan tipe artikel kami. Akhirnya saya coba journal yang direkomendasikan oleh associate editornya Springer yang kami terima beberapa pekan lalu. Kemudian saya cek 2 volume terakhirnya dan ternyata terdapat lebih banyak artikel yang sesuai dengan tipe artikel kami. Selain itu jumlah issue dan jumlah artikel peredisinya juga lebih banyak. Kemudian saya sampaikan rasionalitasnya dan alhamdulillah professor setuju. Segera saya siapkan naskahnya sesuai dengan guideline dari jurnal tersebut, kemudian saya kirimkan ke email beliau setelah naskahnya ready. Semoga segera beliau submit sehingga tinggal kita tunggu hasilnya.

Senin, 17 Juli 2023. Hari ini rasanya nano-nano karena bercampur antara deg-degan, khawatir, senang, bahagia, terharu, dan lain-lain. Masa yang ditunggu-tunggu sejak pertama mendaftar S3 akhirnya terlaksana yakni ujian tahap akhir disertasi dari perjalanan S3 saya di NTHU. Sesuatu yang saya takutkan, alhamdulillah berjalan dengan lancar, walaupun sempat ada kendala teknis koneksi internet ke laptop yang saya gunakan, namun alhamdulilah berkat bantuan dari tim di Lab semua bisa dilakukan dengan lancar. Alhasil, hari ini kurang lebih pada pukul 17.00 saya dinyatakan lulus program doktor saya di NTHU dengan nilai A+ dan saya berhak menyandang gelar PhD di akhir nama saya menjadi Ence Surahman, S.Pd., M.Pd., Ph.D. MasyaAllah tabarokallah, semua keluarga, kolega dan rekan-rekan ikut senang, alhamdulillah semoga menjadi pembuka hadirnya lebih baik kebaikan ke depannya, Amin YRA.

Jum’at, 21 Juli 2023. Hari ini saya menyelesaikan revisian dan surat jawaban terhadap semua pertanyaan, saran dan komentar dari para penguji dan mengirimkannya ke promotor.

Kamis, 27 Juli 2023. Hari ini saya memberanikan diri bertanya mengenai jawaban professor terhadap hasil revisi dan response letter yang saya tulis dan saya kirimkan pada Jum’at lalu, dan alhamdulillah singkat cerita professor menyetujui. Sehingga saya bisa melanjutkan ke tahap selanjutnya, yakni menseting dan mensubmit disertasi saya ke perpustakaan.

Jum’at, 28 Juli 2023. Hari ini saya menemui professor untuk meminta tanda tangan beliau dan ada sedikit perubahan rencana dari yang hari kemarin direncanakan, yakni kami memutuskan bahwa versi cetak disertasi saya langsung dibuka ke publik sedangkan versi non cetaknya kami postpone selama 2 tahun ke depan. Sore ini saya mendapatkan respon dari petugas perpustakaan tentang 3 catatan yang harus saya benahi, dan selepas asar segera saya kerjakan.

Ahad, 30 Juli 2023. Pagi ini professor bertanya tentang rencana karir akademik saya di kampus setelah memperoleh gelar doktor, dan beliau membuka kesempatan untuk bekerjasama lebih lepas di kemudian hari. Saya sangat senang dengan tawarannya, semoga bisa menjadi jejaring kolaborasi berkelanjutan. Sore ini juga saya memutuskan untuk membeli tiket pulang setelah berdiskusi dengan teman di Indonesia yang akan balik ke Taiwan.

Kamis, 10 Agustus 2023. Pagi ini professor minta dikirimkan ulang artikel yang saya kerjakan yang belum disubmit, konon beliau sedang ada waktu untuk mengerjakannya dalam minggu ini. Alhamdulillah artikel ke-4 hari ini langsung beliau submit ke TAPER. Kemudian artikel ke-5 dan ke-6 hari ini saya kirimkan juga dan untuk artikel ke-5 beliau langsung notice untuk alternatif jurnalnya. Malam ini juga saya kirimkan draft artikel ke 7 dari study 3. Semoga segera beliau baca dan berikan masukan untuk penyempurnaanya. Selain itu juga hari ini beberapa hal yang saya diskusikan baik dengan prof, staff departemen, pimpinan di fakultas dan universitas perihal jurnal, serta staff di KDEI perihal legalisiran.

Selasa, 15 Agustus 2023. Alhamdulillah hari ini adalah hari penting dalam perjalanan S3 saya, yakni hari dimana saya secara resmi memegang ijazah saya dari NTHU. Sebuah kebahagiaan yang tiada terkira, karena setelah perjuangan panjang, alhamdulillah apa yang menjadi cita-cita akhirnya terwujud. Setelah mengambil ijazah, saya lalu menyalin beberapa dokumen untuk dilegalisir, termasuk mencetak beberapa transkrip nilai. Selanjutnya ke notaris di Hsinchu untuk melegalisir sebelum besok pagi ke BOCA MOFA di Taipei.

Selasa, 22 Agustus 2023. MasyaAllah tabarokallah, pagi ini pukul 07.43 saya mendapatkan pesan via Line dari profesor, berisi kabar baik bahwa paper kami yang disubmit ke Jurnal Teaching and Teacher Education baru saja diterima. Tate merupakan salah satu jurnal top dalam bidang riset pengembangan profesi guru, Q1, SSCI, dengan IF 3.9 dan Rank 116/1.469. Kami memilih opsi tidak bayar publikasi sehingga nantinya naskah ini hanya akan bisa dibaca oleh yang berlangganan. Subhanallah, alhamdulillah hanya satu kali revisi tidak seperti naskah pertama yang terbit di JCAL tahun lalu. Alhamdulillah ini menjadi kado terindah untuk saya sebelum pulang meninggalkan Taiwan besok malam. Semoga segera terbit dan bisa memberikan banyak manfaat untuk para pembaca khusus praktisi dan peneliti program pengembangan profesi guru.

Ahad, 3 September 2023. Alhamdulillah pagi ini mendapatkan kabar baik bahwa artikel kedua kami sudah terbit online di Jurnal Teaching and Teacher Education dan dapat diakses secara gratis untuk 50 hari pertama melalui tautan. Artikelnya masuk ke volume 135 edisi Desember 2023. Dengan demikian dari pertama submit sampai terbit membutuhkan waktu tepat selama 6 bulan.

Jum’at, 15 September 2023. Sore ini tepat pukul 15.27 saya mendapatkan notifikasi bahwa naskah kami berikutnya baru saja di submit oleh professor ke RER journal. Semoga dapat kabar positif untuk dinilai dan diterima.

Sabtu, 24 September 2023. Alhamdulillah hari ini saya mendapatkan keputusan dari naskah kedua yang kami submit pada 6 Maret 2023. Keputusannya major revisi dan kami diberikan kesempatan untuk merevisi dan mensubmit hasil revisinya.

Selasa, 31 Oktober 2023. Alhamdulillah setelah menunggu dan bersabar serta berproses selama 73 hari, akhirnya permohonan penyetaraan saya di acc dan SK penyetaraan ijazah saya keluar juga. Alhamdulillah sangat senang, karena sempat khawatir jika prosesnya tidak lancar, padahal saya membutuhkannya untuk proses pengaktifan kembali status kepegawaian saya.

Kamis, 23 November 2023. Setelah 2 bulan tertunda dan berproses, alhamdulillah hari ini jam 20.36 WIB, saya berhasil menyelesaikan revisi naskah dan membuat surat balasan dan mengirimkan hasil revisinya ke prof. Semoga segera ok dan segera disubmit hasil revisinya.

Senin, 4 Desember 2023, pada Senin sore jam 16.22 WIB saya menerima email notifikasi bahwa file revisi artikel JCAL kami sudah diunggah, nampaknya menunggu waktu luang Prof. Wang untuk bisa mensubmitnya. Semoga setelah ini kami dapat response positif dari para reviewer dan editor agar naskah kami bisa diterima dan diterbitkan.

Senin, 18 Desember 2023. Malam ini sekitar pukul 20.14 WIB saya menerima email lanjutan dari Prof. Wang bahwa naskah kami yang disubmit ke Jurnal Review of Educational Research pada 15 Sept 2023 sudah ada keputusan, dan keputusannya adalah di tolak karena tidak sesuai dengan kriteria yang diharapkan para editor journal. Profile para editor yang memberi keputusan terhadap naskah saya antara lain 1, 2, 3, 4. Mereka juga menyarankan untuk mengikuti contoh paper review standar mereka yang sudah terbit sebelumnya di RER. Saya sendiri tidak kaget dengan keputusan editor, karena memang jurnal itu adalah jurnal top di bidang pendidikan dengan ranking 1 di dunia dengan H-index 174, IF 11,2 dan IF 5 tahun terakhir 16,6 apalagi dalam satu tahun hanya menerbitkan 37 artikel saja, artinya persaingan sangat ketat. Waktu prof bilang mau submit ke jurnal itu, saya antara senang dan sedih, karena tahu, itu jurnal paling top dan pasti seleksinya ketat. Walaupun saya tahu naskah kami punya kebaruan yang penting, tapi nampaknya belum cukup untuk bisa diterima di RER. Selanjutnya saya berencana mengupdate dataset manuskripnya sampai akhir 2023 dan memperbaharui isi artikelnya, khususnya yang terkait saran dari editornya RER.

Kamis, 4 January 2024. Kemarin sore saya mengirimkan revisi naskah ke Prof. Wang, naskah ini yang ditolak di RER. Pagi ini Prof Wang meminta saya untuk mengupdate dataset sampai akhir 2023. Maka pagi ini sekitar 2 jam saya melakukan updating dataset pada bagian metode, dan ada penambahan angkat publikasi SSCI sejak Sept-Des 2023 dari 667 menjadi 700, namun dari penambahan data tersebut, tidak ada studies yang memenuhi syarat untuk ditambahkan untuk diikutkan dalam proses review artikel ini. Sehingga jumlah artikelnya Masih tetap sama. Alhamdulillah siang ini pada pukul 11.43 naskahnya sudah disubmit oleh Prof ke IJSE. Semoga ada kabar baik agar naskahnya diterima dan diterbitkan. Amin yarobal’alamin.

Sabtu, 6 Januari 2024. Malam ini tepat pukul 21.51 saya mendapatkan email dari Prof. Wang perihal email dari Editor JCAL terhadap naskah yang kami revisi dan submit pada 4 Desember 2023. Tentu ini bukan kabar yang menggembirakan karena kami telah berusaha merevisi sesuai saran-saran dari mereka, namun ketika kami kirimkan, editornya merasa hasil revisi kami diduga tidak akan memuaskan editor, dan kami disarankan mencari jurnal lain.

Jum’at, 16 Februari 2024. Pagi ini tepat pukul 07.31 WIB, saya menerima pesan line dari professor perihal keputusan dari IJSTEMEDU terhadap naskah yang kami submit pada tanggal 4 Januari 2024. Keputusannya naskah kami belum dapat diterima dan terdapat beberapa komentar konstruktif dari reviewer untuk bahan perbaikan. Sebenarnya salah satu reviewer tidak secara tegas mereject naskahnya dan komentarnya cenderung normatif, namun editor dan satu reviewer lainnya, nampaknya belum cukup puas dengan isinya, sehingga kami harus merevisi dan mensubmit ke jurnal lainnya. Prof meminta agar revisi yang ini didahulukan.

Ahad, 17 Maret 2024
Setelah 3 minggu, saya baru bisa menyempatkan waktu khusus untuk menyelesaikan revisian dan pada Ahad, 10 Maret 2024 hasil revisiannya dikirimkan ke prof, kemudian Ahad, 17 Maret jam 7.30an, naskahnya sudah di submit ke ERR. Semoga dapat kabar baik dari keputusan editornya.

Demikian semoga bermanfaat.

Updated: March 17, 2024