Dosen UM Latihkan Computational Thinking dan STEM untuk Guru SDN Penanggungan Malang

Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LP2M) Universitas Negeri Malang (UM) bekerja sama dengan SDN Penanggungan Kota Malang menggelar pelatihan perancangan pembelajaran berasis Computational Thinking dan STEM, Kamis, 13 Agustus 2020, bertempat di Laboratorium Komputer SDN Penanggungan Malang.

Ketua pelaksana kegiatan pengabdian, Ence Surahman, S.Pd., M.Pd dalam sambutannya menyampaikan rasa terima kasih kepada pihak SDN Penanggungan Malang yang telah bersedia menjadi mitra dalam kegiatan pengabdian masyarakat.

“Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini, didasarkan pada penugasan dari Ketua LP2M UM, yang juga merupakan salah satu kewajiban kami sebagai dosen dalam kaitannya dengan Tri Darma Perguruan Tinggi, kami menyampaikan terima kasih kepada kepala sekolah dan para guru yang telah sudi bekerjasama dengan kami” ungkap Ence.

“Dipilihnya SDN Penanggungan Malang didasarkan pada analisis kebutuhan bahwasannya sebagian besar guru mengaku belum mendapatkan pelatihan tentang Computational Thinking dan STEM, dengan demikian kami berharap apa yang kami latihkan dapat menjadi inspirasi baru dalam merancang pembelajaran di era digital learning seperti saat ini” tambah Ence Dosen Jurusan TEP.

Sumaji, S.Pd., M.M selaku Kepala Sekolah SDN Penanggungan Malang, dalam sambutannya menyampaikan rasa syukur dan bangga, karena sekolahnya dipilih untuk dijadikan sasaran kegiatan pengabdian. “Saya menyambut baik tim pelaksana pengabdian dari UM, kami bangga karena dipilih untuk menjadi mitra kegiatan ini, kami berharap dan yakin kami akan memperoleh inspirasi baru, untuk meningkatkan kompetensi kami dan khususnya untuk memberikan pelayanan pendidikan yang berkualitas kepada anak didik kami”, ungkapnya.

Kegiatan pelatihan di rancang menggunakan mode campuran antara tatap muka dengan online, kegiatan tatap muka yakni ketua pelaksana dan tim fasilitator (Yasin, Elya dan Nino) datang langsung ke lokasi, sedangkan dua pemateri lain menyampaikan melalui media Google Meet. Kedua pemateri tersebut yakni Saida Ulfa, M.Edu., Ph.D yang menyampaikan materi Computational Thinking, sedangkan pemateri kedua yakni, Rifka Fachrunisa, S.Pd., M.Ed, yang menyampaikan materi STEM.

Computational Thinking merupakan salah satu  pendekatan dan metode belajar di era digital. Metode ini pertama dikembangkan oleh Seymour Aubrey Papert seorang ahli komputer dari MIT tahun 1980 dan digencarkan oleh Jeannette Marie Wing dari Columbia University tahun 2006. Di Indonesia sendiri Computational Thinking diformalkan melalui Permendikbud No 37 Tahun 2018. Pada mata pelajaran Informatika di jenjang SMP. Inti dari CT adalah para siswa belajar dengan cermat dan cepat menyelesaikan suatu persoalan dengan cara berpikir menggunakan pendekatan komputasi.

Sedangkan STEM merupakan kependekan dari Science, Technology, Enggineering, dan Math. STEM sendiri merupakan salah satu pendekatan pembelajaran dengan menggabungkan antara Sains, Teknologi, Enjiniring dan Matematika. Penggabungan tersebut dipandang mampu memberikan edukasi yang rational dan kontekstual kepada siswa. Pembelajaran berbasis STEM dapat dirancang dalam bentuk pembelajaran berbasis proyek, berbasis masalah dan pembelajaran untuk melatihkan soft serta hard skill peserta didik.

Pada sesi akhir, Ence Surahman mengenalkan model asesmen yang telah dikembangkannya. Model tersebut yakni PECOLASE (Peer Collaborative Authentic Assessment) yang dikembangkan melalui program hibah inovasi belajar IDB UM tahun 2018. Model tersebut telah mendapatkan pengakuan Hak atas Kekayaan Intelektual (HKI) dan tercatat di Kemeterian Hukum dan Hak Asasi Manusia melaluti Nomor pencatatan 000139977. Inti dari PECOLASE adalah melatihkan peserta didik untuk memberikan umpan balik dan reviu sebaya gunakan menghasilkan proyek yang berkualitas sesuai standar yang telah ditetapkan di awal. Selain itu PECOLASE terbukti mampu mengajarkan anak untuk bersikap objektif dan bekerjasama.

Setelah selesai sesi materi, kegiatan diakhiri dengan foto bersama. Di samping itu ada rencana tindak lanjut dalam bentuk pendampingan pengembangan rancangan pembelajaran berbasis CT untuk kemudian diujicobakan dalam pembelajaran dan diukur tingkat keberhasilannya.