Research Sharing IPHD NTHU Dan Cerita dari Kinmen County

Foto bersama di depan Deyue Tower Kinmen

Tulisan ini akan berkisah tentang pengalaman saya dalam mengikuti kegiatan Research Sharing IPHD NTHU di Kinmen County Taiwan. Kegiatan ini dilakukan selama 3 hari, Jum’at-Ahad, 22-24 Januari 2021. Saya berangkat dari NTHU bersama dengan salah satu officer IPHD. Awalnya kami harus berangkat sendiri, dan bertemu langsung di Bandara Songshan, namun karena saya beum pernah dan takut nyasar, akhirnya officer berkenan membersamai. Kami janjian jam 06.10 di depan kampus, kemudian kami naik bis ke Taipei menuju Taipei Main Station. Setelah itu kami naik MRT ke Songshan Airport.

Songshan Airport merupakan salah satu bandara di Taiwan yang melayani penerbangan domestik dan internasional seperti untuk tujuan Jepang, Thailand, Indonesia (HLP) Malaysia, dan Singapura. Namun yang paling banyak adalah penerbangan lokal di Taiwan. Termasuk ke Kinmen yang saya tuju pada perjalanan kali ini.

Kami berkumpul di Songshan Airport jam 09.00, semua berjumlah 25an yang terdiri dari mahasiswa, dosen, tendik, dan keluarga yang menyertainya. Setelah kami checkin kami masuk ke pesawat jam 10.20 dan kami sampai di Kinmen sekitar pukul 11.40. Setelah keluar dari bandara, kami langsung disambut oleh agen perjalanan, dan diarahkan masuk bis. Setiap kami masuk dan keluar dari bis juga dari semua ruangan, tangan kami harus disemprot handsanitizer sebagai upaya pencegahan penyebaran virus.

Secara umum agenda pada hari pertama adalah makan siang, kemudian cultural guide course ke Deyue Tower, Jinshui Elementary School. Business visit ke Kinmen Kaoliang liquor Inc, kunjungan ke Houpu Town, makan malam, diakhiri dengan checkin ke Golden Lake Hotel, salah satu hotel terbaik di Kinmen. Harga hotel ini tidak main-main, jika dirupiahkan sebesar 2,2 juta/orang/malam.

Foto di depan gerbang Qingtianting Hall

Adapun agenda pada hari kedua meliputi sarapan, IPHD Academic Publication, makan siang, cultural guided courses ke Mashan, Shishan (Mt. Lion) Howitzer Front, Shanhou Folk Culture Village, Qingtianting Hall, magnificient dinne di Golden Lake Hotel.

Sedangkan agenda hari ketiga meliputi sarapan, IPHD Academic Publication, Lunch, Business Visit, Liversock Research Institute, Business Visit ke Kinmen Airport, dan kembali ke Songshan Airport untuk kemudian kembali ke rumah atau tempat tinggal masing-masing.

Agenda hari pertama (22 Januari 2021)

Agenda hari pertama setelah kami makan bareng di salah satu rumah makan di Kinning Township. Hidangan di rumah makan secara umum sama saja. Kali ini ada menu nasi goreng, kemudian ayam rebus, udang rebus, aneka masakan pork, semur ikan, sop sayuran, dan menu makan dari tahu. Karena saya tidak makan pork, alhamdulillah pihak travel mengkomunikasikan kepada pelayan untuk disediakan nasi putih, dan selebihnya saya makan ayam dan udang rebus sama semur ikan. Rasa masakan di sini agak netral karena bumbu masakan Taiwan memang tidak sekuat masakan Indo.

Di belakang tampak gedung Jinshui Elementary School

Setelah makan siang, kami berkunjung Deyue Tower, dan Jinshui Elementary School. Di tempat ini kami diceritakan tentang salah satu sekolah dasar yang sudah berumur cukup lama, namun karena peristiwa perang akhirnya ditutup, dan sekarang tidak digunakan lagi. Bangunan sekolah terdiri dari beberapa ruangan, seperti ruang kepala sekolah, ruang guru, ruang kelas.

Suasana ruang kelas di Jinshui Elementary School

Setelah itu kami masuk ke ruangan yang berada di Deyue Tower, di komplek area tower ini saya menemukan beberapa foto peta Indonesia lama, dan cerita tentang beberapa orang Kinmen yang kemudian pergi dan menetap di Indonesia dan menjadi pengusaha sukses dalam perjalannya.

Kisah sukses imigran dari Kinmen yang ke Indonesia
Di belakang tampak Deyue Tower
Peta Indonesia

Setelah dari lokasi ini, kami menuju satu gedung untuk menyimak paparan dari pengelola dan ahli peracik bir khas Kinmen. Khusus pada sesi ini saya sangat mengantuk, mungkin karena dampak capek dan habis makan siang. Ditambah semua penjelasan menggunakan bahasa China yang saya hanya bisa paham beberapa kata saja. Ketika masuk ruangan ini, semua pengunjung disediakan 6 gelas kecil berisi jenis-jenis bir yang diproduksi. Kemudian dalam pemaparannya mereka mencicipi setiap jenisnya. karena saya sudah bilang dari awal tidak minum alkohol, maka sayapun tidak diberi paket itu.

Foto bersama peracik Kaoliang

Selanjutnya kami menuju ke Houpu Town, salah satu area pusat komando militer di Kinmen. Di sani ada banyak cerita yang disajikan dalam bahasa China dan Inggris, setidaknya saya bisa mengerti kegunaan tempat ini pada masanya. Di dalamnya juga ada tempat sejenis penjara untuk para kriminal. Setelah dari tempat ini kami makan malam, lalu checkin di Golden Lake Hotel.

Suasana kamar hotel

Agenda Hari Kedua (23 Januari 2021)

Agenda pada hari Sabtu, dimulai dengan sarapan di hotel, kemudian jam 9.00 perjalanan ke gedung yang kemarin digunakan untuk demonstrasi dan penjelasan tentang produksi bir Kaoliang, namun menggunakan ruangan yang berbeda tujuannya yakni untuk agenda research sharing para mahasiswa IPHD. Agenda dibuka oleh ketua jurusan, dan perkenalan dari semua peserta.

Suasana persentasi dalam agenda research sharing IPHD

Setelah perkenalan, ada 6 mahasiswa yang hari ini dijadwalkan untuk presentasi, dimoderatori oleh 2 profesor. Saya dapat urutan ke 6 (terakhir) pada sesi hari ini. Masing-masing presenter menyajikan hasil risetnya. Kebanyakan hasil riset yang telah dilakukan bersama supervisornya, kecuali saya sendiri. Karena saya masih mahasiwa baru, dan belum sempat kolaborasi riset dengan profesor (rencananya baru semester 2). Akhirnya saya persentasikan hasil kajian meta analisis tentang topik Adaptive Mobile Learning. Topik ini juga menjadi topik pembeda karena hanya satu-satunya yang ambil topik pada bidang pendidikan. Saya menyukai sesi ini karena selain saya bisa belajar hal-hal baru dari presenter yang lain, juga saya belajar tentang bagaimana bersikap respek kepada pembicara. Sayangnya para presenter kebanyakan menggunakan bahasa China, sehingga saya hanya memahami dari slide yang disajikan. Namun, ini juga bagus bagi saya untuk membiasakan telinga saya mendengar orang Tiawan asli berbicara dalam bahasa China.

Foto ketika saya presentasei

Setelah agenda ini kami lanjutkan makan siang, seperti biasa menunya tidak jauh berbeda dengan menu di restoran lainnya. Selepas makan, kami melanjutkan perjalanan ke Mashan, Shishan (Mt. Lion) Tunnel, kemudian ke Qingtianting Hall untuk melihat observation area dari pulau terluar Taiwan yang berdekatan dengan China Daratan.

Saya bersama Wanke Xie salah satu officer di IPHD

Saya sangat takjub dengan ide prajurit untuk membuat Tunnel di bawah gunung. Padahal di dalamnya harus membobok batu yang keras. Tapi idenya sangat brilian.

Yang tidak kalah menarik juga adalah lorong menuju tempat observation area. Ini juga menarik karena dibuat dengan sangat baik. Dan ditempatkan pada posisi yang sangat strategis. Saya jadi membayangkan bagaimana dulu kejadiannya.

Di ruang observasi

Setelah dari tempat ini, kami berlanjut ke tempat yang membuat pertama kali saya melihat mortir sebesar itu. Di dalamnya terdapat beberapa ruang penyimpanan senjata, dan jenis-jenis mortirnya yang tentu sudah tidak digunakan lagi.

Lihat selongsongnya besar ganget kan?

Agenda malam hari ditutup dengan magnificient dinne, disini menunya lebih banyak dan lebih enak, karena yang masak adalah chef di hotel. Rasa makanannya juga sekelas bitang 5. Tetap ada menu pork namun menu ayam, ikan, bebek, udang, dan lobster jug tersedia. Namun bedanya di sini ada juga bir Kaoliang. dan saya baru tahu ternyata dinning partynya dilakukan sampai tengah malam, karena malam ini ada acara tahlilan perdana salah satu kolega kami di FIP Malang, akhirnya selepas makan, segera kembali ke kamar.

Salah satu menu di acara Magnificient Dinne

Agenda hari ketiga (24 Januari 2021)

Agenda hari ketiga dimulai dari sarapan, kemudian check out dari hotel, lalu ke tempat presentasi yang kemarin, dan hari ini ada 5 mahasiswa yang presentasi dengan 2 moderator. Selepas acara kami lanjut ke salah satu peternakan sapi, kami disuguhi susu murni dan es krim susu sapi, ternyata salah satu pengelolanya adalah mahasiswa IPHD kelas jauh di Kinmen. Jadi IPHD NTHU ini punya mahasiswa kelas jauh, kebanyakan dari mereka adalah kepala sekolah, dan juga karyawan yang tinggal di Kinmen.

Dokumentasi di Livestock Research Institute

Selanjutnya kami makan siang, kemudian perjalanan ke Kinmen Airport. Di Kinmen Airport kami juga disambut secara khusus oleh pihak pengelola bandara, karena ternyata ada salah satu mahasiswa IPHD yang juga pengelola dari bandara Kinmen. Kami diberi cendera mata. Selanjutnya kami pulang ke Songshan. Sesampainya di Songshan, alhamdulillah saya dititipkan sama rombongan dari College of Enggineering yang booking bis dari Bandara ke kampus. Sehingga dari ongshan saya tidak perlu naik MRT, dan bis ke Hsinchu. Di samping itu, officer jurusan bisa langsung pulang ke rumahnya tanpa harus menyertai saya ke NTHU.

Dokumentasi di Kaoliang Factory

Demikian cerita singkatnya, saya bersyukur karena perjalanan lancar, dan bisa dapat banyak pengalaman dan pelajaran baru. Saya juga bisa mengenal lebih dekat dengan profesor, teman IPHD, officer, dan keluarganya. Saya juga bisa belajar tentang budaya, sejarah, tradisi, masakan, dan juga bahasa China. Setidaknya saya memiliki tambahan kosa kata baru yang saya pahami. Semoga pada kegiatan research sharing berikutnya masih diberi kesempatan untuk ikut dan ada biaya untuk berangkat.

Ngomong-ngomong tentang biaya, perjalanan kami ini menghabiskan sebesar 15.500 NTD, untuk mahasiswa yang persentasi riset maka dapat bantuan atau subsidi dari kampus sebesar 10.500 NTD sehingga cukup bayar 5.000 NTD. Nominal yang lumayan sebenarnya, tapi pengalamannya tidak kalah berharga. Karena ternyata hanya sebagian kecil orang Taiwan yang pernah ke Kinmen. Rata-rata peserta kali ini juga belum pernah ke Kinmen sebelumnya. Demikian semoga bermanfaat.

Hsinchu, 26 Januari 2021 19..22