Tulisan ini bercerita pengalaman saya mengisi hari-hari selama liburan musim panas summer 2022. Hanya sebagai catatan perjalanan untuk dikenang di kemudian hari. Saya pulang kampung (setelah hampir 22 bulan meninggalkan tanah air) pada 29 Juni 2022. Berangkat dari Taiwan Selasa, 28 Juni, transit lumayan lama di Singapore dan akhirnya sampai di Kota Malang pada Rabu, 29 Juni 2022 sekitar jam 2 siang. Ketika itu Syakirah sudah tampil cantik dan Nata sedang tertidur pulas. Terharu, sedih, senang, bercampur aduk, karena akhirnya bisa kembali memeluk tubuh mungkin buah hati yang sudah lama ditinggalkan. Moment yang sangat dramatis.
Hari ketibaan dirumah langsung tancap gas dengan beberapa kegiatan, pertama foto keluarga dekat rumah pada 4 sore, kemudian pada pukul 20 malam, melakukan khitan untuk Nata Prawira. Masih teringat jerit tangis Nata karena kaget waktu dikasih obat bius lokal agar tidak sakit ketika dikhitan. Masih teringat jelas beberapa hari kemudian Nata terlihat kesakitan setiap kali pipis, sampai akhirnya sembuh total dan rasa bahagia yang tiada tara. Akhirnya salah satu tugas orang tua menghitan putranya telah dilaksanakan, semoga Nata menjadi anak yang sholeh, amin.
Beberapa hari menikmati suasana di kota Malang, kemudian pada pada tanggal 5 Juli kami pulang kampung ke kampung halaman saya Garut Selatan. Kami menaiki kereta via Bandung, sampai di Kiara Condong tanggal 6 pagi hari, kemudian melakukan perjalanan ke Garut selatan, sampai dirumah jam 1an. Alhamdulillah berjalan lancar berkat bantuan teman yang mau mengantar kami sampai ke kampung. Ini juga menjadi momentum pertama kalinya untuk Nata bertemu dengan kakek nenek, keponakan dan keluarga secara tatap muka, semenjak Covid-19 melanda di awal 2020.
Kamis, 7 Juli 2022, kami ada syukuran kecil dalam rangka mengkhitan cucu kakek nenek yakni A Angga dan A Nata. Pada momen ini kami bertemu dengan keluarga besar, tetangga dan sanak family. Pada moment ini juga kami menikmati hiburan singa depok, Reog dan lain-lain sebagai upaya mencintai dan melestarikan budaya daerah. Setelah acara hajatan selesai, kami ikut shalat idul adha dan qurban bersama-sama. Agenda lainnya di kampung halaman adalah main dan mandi di sungai, bakar-bakar ayam, makan dan main di sawah, main dengan domba dan kambing, serta acara lain seperti temu alumni dan menghadiri acara ulang tahun KAPA ke 17 di SMAN 21 Garut. Selain itu bersama teman-teman SMP silaturahim ke salah satu rumah teman dan berkunjung ke Pantai Ranca Buaya, walaupun dalam suasana hujan, namun alhamdulillah anak-anak masih pada senang dapat bermain air laut walau hanya sebentar.
Setelah puas dengan liburan di kampung halaman, selanjutnya kami bermain dan bermalam di Bandung, dalam rangka memenuhi keinginan ibunya anak-anak ke Gerlong. Kami menginap di Darul Jannah Cottage area komplek Daarut Tauhid Banding. Kami berjalan-jalan disekitar kampus UPI, mengenang kegiatan waktu di Program Tutorial di Islami Tutorial Center Al-Furqon UPI. Kemudian menikmati aneka kuliner khas Gerlong, termasuk menikmati makan siang di Restoran Ayam Bakar Bu Imas di Kebon Kalapa. Alhamdulillah walaupun hanya sejenak, setidaknya dapat mengobati sedikit kerinduan bersama Bandung.
Agenda selanjutnya adalah mengajak anak-anak ke kota kelahiran kakek anak-anak dari ibunya di Tasikmalaya. Disana kami menginap satu malam, kami memancing di kolam, melihat-lihat ikan, dan bermain ke pasar serta ke masjid di alun-alun Tasik. Malam keesokan harinya kami berangkat ke Cilegon dengan menaiki Bis Budiman. Perjalanan yang cukup mengesankan, dan yang lebih penting anak-anak happy selama di perjalanan.
Sesampainya di Cilegon, agenda kami adalah ziarah ke makam nenek anak-anak, kami lakukan setiap hari selama disana. Selain itu berkumpul bersama keluarga, menikmati hidangan, makan-makan, dan bercanda gurau. Alhamdulillah walaupun hanya beberapa hari, setidaknya dapat mengobati perasaan kangen istri dengan tempat kelahirannya. Setelah berlibur lintas provinsi, akhirnya pada 31 Juli kami pulang ke Malang untuk menghabiskan sisa waktu liburan saya di Kota Malang.
Sesampainya di Malang, beberapa agenda yang saya kerjakan yakni melengkapi semua berkas pengajuan sertifikasi dosen yang membutuhkan beberapa hari kerja sampai akhirnya diunggah pada 27 Agustus. Selain itu merenovasi beberapa bagian rumah seperti memasang keramik, memplester dinding luar, membenahi talang air, memperbaiki bocoran atap di lantai 2 sampai memperbaiki pipa depan rumah. Alhamdulillah semoga tidak ada lagi masalah yang mengkhawatirkan.
Sehari-hari di Malang banyak menghabiskan waktu dengan olahraga khususnya voli, hampir setiap sore kami melakukan itu bersama teman-teman diperumahan. Setiap Jum’at pagi juga voli bersama kolega di kampus. Alhamdulillah untuk urusan kesehatan fisik lebih terjaga. Apalagi untuk asupan makanan juga lebih terjamin dan banyak pilihan. Setiap hari istri membuatkan aneka masakan kesukaan saya, sampai akhirnya berat badan saya mengalami peningkatan dari 58.80 ke 62.20. Walaupun sepertinya setelah kembali ke Taiwan, bobotnya akan kembali berkurang. Selama di Malang juga beberapa kali mengajak anak-anak bermain seperti ke Mall, ke alun-alun, ke beberapa tempat makan, bersilaturahim dengan kolega dan tetangga, tak terkecuali ikut memeriahkan acara 17an. Alhamdulillah rasanya cukup puas dapat menikmati liburan di negara sendiri.
Pagi ini, jam 6 waktu Taipei, alhamdulillah sudah kembali Ke Taiwan untuk menyelesaikan apa yang telah dimulai. Mengerjakan riset dan merevisi beberapa paper menjadi target yang harus diselesaikan dalam beberapa bulan ke depan, Sehingga harapannya semoga dapat segera menyelesaikan tanggungjawab studi S3 dan segera kembali ke tanah air dengan membawa gelar dan ijazah untuk kemudian kembali berkarya di UM tercinta. Kemarin subuh berangkat dari rumah pukul 3.50 dini hari, agak persis dengan situasi awal keberangkatan tahun 2020. Bedanya kali ini saya ambil penerbangan dari Surabaya ke Singapore lalu Taipei. Untuk kedua kalinya transit di bandara ternyaman yakni Changi International Airport Singapore. Menghabiskan kurang lebih 11 jam dan kemudian melanjutkan perjalanan ke Taipei pada pukul 1 tengah malam.
Saat ini sudah sampai di hotel karantina, saya akan tinggal disini selama 8 hari ke depan. Dan baru akan keluar pada tanggal 28 September untuk kembali ke Kampus NTHU melakukan rutinitas harian untuk persiapan QE dan riset. Semoga semua berjalan lancar dan dapat segera pulang ke tanah air dengan membawa ijazah. amin. Demikian cerita singkat perjalanan liburan tahun ini, semoga bermanfaat.
Di Kamar hotel yang sunyi di Kota Taipei, 20/9/2022 jam 14.00-14.50.