Pembaca yang budiman tulisan ini akan mengantarkan Anda pada cerita pengalaman saya dalam mengikuti Program Sertifikasi Dosen SMART 2022. Sertifikasi dosen merupakan salah satu program nasional guna memberikan penilaian atas jaminan kualitas dan kapabilitas dosen dalam menjalankan profesinya. Konsekuensinya adalah dosen yang telah tersertifikasi maka akan mendapatkan tambahan kesejahteraan. Saya alhamdulillah masuk saringan sertifikasi dosen tahun 2022 disebabkan adanya perubahan aturan syarat eligible. Dimana ada tambahan syarat yakni harus minimal 2 tahun BKD sejak jabatan fungsional pertama. Alhamdulillah SK asisten ahli saya tepat pada Juni 2020 sehingga waktu pernarikan data di bulan Juni 2022 sudah masuk. Selain itu saya telah menyiapkan semua berkas lainnya seperti TKDA sejak tahun 2020, bahasa Inggris sejak Desember 2019 dan sertifikat applied approach sejak 2019. Kabar baiknya lagi walaupun sedang tugas belajar, kami tetap dapat mengikuti sertifikasi dosen, walaupun tentu kami tidak dapat menerima tunjangannya secara langsung sebelum kami lulus kuliah dan kembali aktif mengajar.
Seperti yang sudah saya singgung di atas bahwa proses pengurusan serdos saya sudah saya lakukan sejak 2019 tepatnya sejak saya disumpah sebagai ASN. Setelah itu saya dan rekan seangkatan langsung ngebut untuk menyiapkan semua berkas syarat serdos seperti bahasa Inggris, TKDA, AA, dan tentu mengurus jabatan fungsional asisten ahli. Baru dua tahun setelah itu status di layanan serdos muncul eligible artinya dapat mengikuti antrian serdos. Sekitar bulan Juni 2022 saya mendapatkan undangan dari panitia serdos UM untuk bergabung dengan grup serdos. Dan tepat waktu 15 Agustus 2022 saya masuk sebagai daftar peserta yang berhak ikut proses penilaian serdos.
Kami diberi waktu sekitar 11 hari untuk melengkapi beberapa dokumen seperti biodata, foto, daftar isian riwayat hidup, instrumen persepsional diri, sampai dengan PDD UKTPT. Kami harus melengkapi banyak data pada sister di menu layanan serdos. Saya melakukannya beberapa hari dan beberapa malam. Selain itu kita juga harus meminta bantuan beberapa rekan kerja dan atasan untuk memberikan penilaian. Berhubung saya sedang melaksanakan tugas belajar maka tidak harus meminta penilaian dari mahasiswa, namun ruginya skor penilaian mahasiswa langsung diberikan skor paling kecil yakni 4. Agak aneh tapi nyata, kami yang sedang tugas belajar tetap diminta membuat dan mengirimkan video pembelajaran. Apalagi waktunya pas sedang libur kuliah. Solusinya meminta beberapa mahasiswa senior untuk membantu menjadi mahasiswa. Video dapat dilakukan dalam pembelajaran tatap muka offline di kelas maupun online. Saya memilih online karena tidak memungkinkan untuk mengumpulkan mahasiswa senior datang ke kampus.
Berkat dukungan banyak pihak, alhamdulillah saya dapat melengkapi semua berkasnya 1 hari (26 Agustus 2022) sebelum deadline (27 Agustus 2022). Saya sengaja melakukannya lebih cepat karena khawatir hari terakhir sistemnya down. Setelah divalidasi semua berkasnya, maka langkah selanjutnya adalah menunggu hasil perhitungan NPS, alhamdulillah NPS saya dinyatakan lulus dan saya berhak maju ke tahap berikutnya, yakni mengunggah lembar pengesahan yang sudah di tandatangani oleh dekan dan rektor. Alhamdullillah dokumen ini dapat saya lengkapi pada hari Rabu, 31 Agustus 2022. Selanjutnya tinggal menunggu hasil penilaian substansi oleh panitia pusat. Semoga hasilnya membahagiakan, amin.
Alhamdulillah setelah menunggu pengunduran pengumuman beberapa kali dari tanggal 27 Sept sampai ke 12 Oktober 2022, alhamdulillah hasilnya sesuai dengan yang diharapkan, saya dinyatakan LULUS sertifikasi dosen dan layak menjadi dosen profesional bidang Teknologi Pendidikan sebagaimana komentar penilai 1 dan 2 sebagai berikut:
Komentar Penilaian 1 | : | DYS sangat layak menjadi dosen profesional di bidang Teknologi Pendidikan, karena dalam usia muda sudah mampu menerbitkan puluhan artikel di jurnal internasional bereputasi |
Komentar Penilaian 2 | : | Yang bersangkutan layak diangkat sebagai dosen profesional. |
Disclaimer: Sebenarnya saya agak bertanya-tanya dengan komentar penilaian 1 karena sejujurnya saya hanya baru memiliki dua publikasi pada jurnal internasional, selebihnya (13 artikel) prosiding internasional terindeks Scopus dan WoS. Mungkin, penilai satu menggunakan kaca mata penilaian BKD bahwa prosiding internasional terindeks Scopus dinilai setara jurnal internasional, wallahu’alam. Tapi apapun itu, saya senang dengan hasilnya, semoga bisa menjadi pemompa semangat untuk berkarya lebih baik lagi.
Jelang sore hari yang terang namun angin berhembus kencang
Di Kota Hsinchu, 12 Oktober 2022 14.23