Mata kuliah ini merupakan salah satu bentuk perhatian dan kepedulian seorang professor terhadap mahasiswa bimbingannya. Berhubung ada tiga mahasiswa bimbingan professor saya yang belum dapat berangkat ke Taiwan disebabkan karena persoalan kebijakan karantina dan ijin dari negaranya. Sedangkan mereka harus terdapat sebagai mahasiswa aktif, sementara dosen lain tidak ada yang membuka kelas online, akhirnya professor kami membuat satu kelas khusus tim risetnya. Sehingga topik kuliah ini disesuaikan dengan apa yang kami kerjaan yakni tentang STEM education.
Secara umum kuliah ini mengharuskan kami memahami secara medalam dasar-dasar STEM education baik dari sisi kebijakan, tren, kurikulum, model dan strategi, serta bentuk penilaian. Kami dibuat dua kelompok yakni kelompok yang melakukan praktik pengajaran STEM di sekolah sebnyak 3 orang dan sisanya 4 orang diminta untuk melakukan review studies terhadap publikasi terbaru tentang STEM education. Ada yang fokus pada konteks pendidikan STEM di sekolah dasar, menengah, atas, tinggi dan informal konteks. Saya sendiri mengambil pada konkteks non formal yakni praktik STEM pada konteks pengembangan profesionalisme guru STEM education.
Pada akhir semester kami diminta untuk mempresentasikan hasil praktik lapangan dan hasil review studies. Kami mulai sesi persentasi pada tanggal 25 mei sampai 8 Juni selama 3 minggu berturut-turut. Saya kebagian pada sesi tanggal 8 Juni 2022. Saya mereview sebanyak 36 SSCI paper tentang STEM TPD.
Rabu, 25 Mei 2022
Hari ini 25 Mei 2022, ada 2 yang presenter yakni Turner dan Godfrey, kemudian Waris Candra. Ke kelompok pertama saya bertanya empat hal yakni tentang efektifitas bilingual teacing dibanding dengan hanya menggunakan bahasa Ibu, kemudian bagaimana cara meningkatkan keterlibatan dan interaksi siswa dalam belajar, lalu peran dari guru observer dalam proses belajar, serta prosedur penilaian yang digunakan selama pembelajaran. Adapun pada penyaji kedua saya bertanya tentang kompetensi apa saja yang harus diajarkan kepada guru untuk dapat menguasai pendekatan pembelajaran berbasis computational thinking. Jawabannya pertama adalah keterampilan abad 21, kemudian cross subject, micro bit, Dr Scratch toll, kompetensi dasar programing seperti basic coding, drag an drop, namun yang tidak kalah penting adalah perubahan mindset bahwa programing itu mudah.
Rabu, 1 Juni 2022
Kuliah hari ini dimulai dengan presentasi dari Mr Eliot Lee yang mempersentasikan studi kasus penerapan DDMT dan Design Thinking pada konteks corporate di Singapore. Penyaji mempersentasikan dengan baik apa yang telah dilakukannya.
Penyaji kedua adalah saya sendiri yang membahas tentang STEP TPD Program on in-service STEM Education. Dimana saya mereview sebanyak 36 empirical research yang terbit di SSCI journal antara 2018-2022. Alhamduillah menghabiskan waktu 55 menit termasuk tanya jawab. Dengan sesi presentasi selama 25 menit.
Rabu, 8 Juni 2022
Kuliah hari ini ada dua teman kelas yang mempresentasikan hasil kajian dan risetnya. Pertama Sufen dari Singapore yang mengkaji tentang penerapan STEM pada konteks pra sekolah dan homescholing. Dalam penelitiannya Sufen menjelaskan laporan peneliti lain tentang praktik penerapan STEM sebagai model pembelajaran pada anak usia dini dan siswa homeschooling di Vietnam, Israel, dan Singapore. Laporan yang cukup menarik untuk disimak. Beliau juga menjelaskan bahwa di Vietnam dan Singapore praktik pembelajaran di rumah belum banyak dilaporkan karena orang tua lebih memilih untuk membelajarkan siswa di sekolah. Selain itu belum adanya standar kurikulum untuk pembelajaran di rumah juga menjadi salah satu kendala. Apalagi ketika jelang masuk pendidikan tinggi, biasanya siswa dari program homeschooling sulit untuk bersaing masuk perguruan tinggi favorit. Namun di Israel rupanya praktik pembelajaran homeschooling sudah banyak dilakukan. Mungkin mengingat karena Israel sering terjadi konflik sehingga belajar di rumah menjadi opsi yang paling tepat demi keselamatan siswa. Berikut beberapa dokumentasi dari slide yang disajikan.
Pada sesi berikutnya paparan dari teman kelas kita Taiwanese, beliau mempresentasikan dalam bahasa Mandarin sehingga saya tidak dapat memahaminya dengan baik. Namun dari slide yang disajikan beliau mereview paper tentang STEM sebagai sebuah metodologi. Dari hasil sajiannya itu muncul beberapa nama jurnal yang bisa menjadi alternatif untuk mempublikasikan paper pada bidang STEM. Walaupun tidak semuanya terindeks di SSCI WOS. Berikut tautan yang sudah saya rekap status pengindeksnya masing-masing.
Setelah pertemuan hari ini, berakhir sudah rangkaian perkuliahan Global Perspective of STEAM Education. Mata kuliah yang awalnya saya tidak akan mengambilnya, namun karena saya sedang melakukan banyak kajian tentang pendidikan STEAM, akhirnya saya ikut untuk menambah wawasan baru. Hikmahnya alhamdulillah ada tambahan satu draft paper tentang topik tugas akhir yang saya kerjakan. Dan kebetulan professor menyukai hasil pekerjaan saya sehingga naskah ini akan dipersiapkan untuk disubmit ke jurnal bereputasi juga. Semoga diberikan kelancaran dalam proses penyelesaian akhirnya.
Hsinchu, 8 Juni 2022