Tulisan ini akan bercerita seputar pengalaman kami daftar haji di Kantor Kemenag Garut Jawa Barat. Karena KTP saya masih menggunakan alamat di Garut, maka daftar hajipun saya memilih disana. Salah satu pertimbangannya adalah terkait masa tunggu yang relatif lebih cepat dibandingkan dengan di Malang. Saya dan Istri berangkat dari Malang pada Selasa, 9 Januari 2024 menggunakan kereta api Malabar jam 16.50 WIB dari stasiun Malang, dan sampai di Stasiun Leles Garut pada Rabu, 10 Januari 2024 jam 05.00 WIB. Kami dijemput salah satu keluarga di sana, Bapak Haji Adang Gunawan, yang merupakan guru saya waktu SD kelas 4-5 dan guru mengaji di kampung dulu ketika beliau ditugaskan di kampung saya.
Alhamdulillah beliau dan adiknya H. Ahmad mendampingi kami ke kantor kemenag, kebetulan mereka punya kenalan petugas bank yang biasa membantu jamaah untuk menabung haji dan umroh. Saya sendiri juga sudah menghubungi admin Kemenag Garut beberapa hari lalu perihal rencana kedatangan saya untuk mendaftar, dan saya sudah diberi tahu informasi cukup jelas seputar syarat dan proses mendaftarnya. Secara umum syarat mendaftar ibadah haji ada 5 yakni beragama Islam, berusia minimal 12 tahun 1 minggu pada saat mendaftar, memiliki KTP, KK, dan akta lahir/surat keterangan lahir/akta nikah (bagi yang sudah menikah)/ijazah pendidikan terakhir yang menyertakan informasi nama dan tanggal lahir. Selain itu adalah uang untuk setoran awal haji agar bisa mendapatkan nomor validasi dan nomor porsi haji.
Semua berkas sudah saya siapkan dari Malang, dan pada Rabu, jam 9an, kami bertemu dengan petugas bank BJB Syariah (disana ada BSI yang lainnya, seperti Muamalat, Permata Syariah, Cimb Niaga Syariah dll), kami memilih BJB Syariah karena koneksi dari guru saya di sana. Proses mendaftar haji secara umum ada 2 yakni mendaftar buku tabungan dan melakukan setoran awal 25 juta, dan melengkapi berkas-berkasnya minimal 3 lembar, dan materai 10 ribu sebanyak 4 lembar untuk ditempel pada surat pernyataan. Proses pembuatan buku tabungan haji dan penyetoran awal berlangsung kurang lebih sekitar 30-40 menitan. Kemudian kami diberi bukti setoran dan nomor validasi (20 angka unik dari bank) yang akan digunakan untuk mengurus tahap yang kedua yakni mendaftar ke kantor BPIH Kemenag yang tempatnya berdekatan dalam satu ruangan yang sama hanya berbeda lokernya saja.
Pada waktu mendaftar haji di BPIH Kemenag, kita akan dikonfirmasi data nama, NIK, alamat, pekerjaan, nama ayah, nomor HP, termasuk golongan darah. Setelah itu proses pengambilan photo calon jamaah, lalu ada validasi dari kepala seksi sebagai pejabat Kemenag yang bertugas mengurusi pendaftaran haji di tingkat kab/kota. Setelah divalidasi, maka akan muncul data kita dan diprint yang keluar nomor porsinya. Nomor porsi berisi 10 angka berurutan yang menjadi nomor unik masing-masing calon jamaah haji sesuai dengan kode unik masing-masing kota/kab. Total waktu untuk mengurus berkas validasi di BPIH kurang lebih 30-50 menitan. Jadi total waktu dari mendaftar di bank dan ke BPIH kurang lebih 1 jam 50 menitan. Waktu yang relatif singkat dan saya tidak menyangka secepat itu prosesnya.
Baik surat validasi dari bank dan surat porsi haji dari BPIH Kemenag, keduanya harus dijaga dengan baik. Disarankan untuk di scan dan dilaminasi agar tidak rusak, karena kedua dokumen tersebut akan diminta pada waktu kita mendapatkan panggilan untuk berangkat haji.
Secara umum, alhamdulillah prosesnya berjalan lancar, dan alhamdulillah pelayanan baik di bank maupun di BPIH juga baik dan ramah. Semoga diberikan rizki berlimpah untuk melunasi kekurangannya dan bisa segera mendapatkan panggilan untuk berangkat. Lebih dari itu semoga semua persiapan dan pelaksanaanya berjalan lancar dan mendapatkan derajat haji yang mabrur/mabruroh, amin YRA.
Selepas selesai dari Kemenag, kami menyempatkan makan siang di RM Simpang Raya, lalu beli oleh-oleh kemudian pulang ke rumah Pak Haji, dan sore jam 17.30 perjalanan ke stasiun, alhamdulillah kurang 5 menit sudah sampai dan bisa kembali ke Malang dengan selamat.
Kamis, 11 Januari 2023, 10.44 WIB.