Pengalaman Kedua Menjadi Dosen Tamu di Kampus Top Bidang Pendidikan di Hong Kong

Kamis, 16 Oktober 2025 menjadi salah satu momen berkesan dalam perjalanan akademik saya. Malam itu, pukul 17.30 hingga 20.30 WIB, saya kembali mendapat kesempatan untuk berbagi dalam kuliah tamu di Program Studi Master of Art in STEM Education, Department of Science and Environmental Studies (SES), The Education University of Hong Kong (The EduHK). Ini merupakan kali kedua saya diundang untuk menjadi guest lecturer di kampus tersebut—sebuah pengalaman yang selalu memberi energi baru untuk terus belajar dan berkolaborasi lintas negara.

Materi yang saya bawakan kali ini berfokus pada “Perkembangan STEM Education di Indonesia”, yang saya susun berdasarkan perjalanan panjang kebijakan dan implementasi STEM di berbagai jenjang pendidikan. Selain berbagi konteks nasional, saya juga memperkenalkan proyek terbaru yang sedang kami kembangkan: smartstemedu.com, sebuah platform pembelajaran daring masif yang dirancang khusus untuk guru dan calon guru STEM. Platform ini merupakan hasil kolaborasi antara tim di Universitas Negeri Malang dan rekan sejawat dari Department of Education and Learning Technology (DELT), College of Education, National Tsing Hua University (NTHU), Taiwan — Prof. Tzu-Hua Wang, Ph.D., yang juga merupakan promotor saya saat studi doktoral di NTHU.

Kegiatan berlangsung hangat dan interaktif. Sekitar 140 mahasiswa hadir, terdiri atas 120 mahasiswa dari SES The EduHK dan 24 mahasiswa Indonesia yang diundang khusus untuk bergabung dalam sesi peer sharing. Setelah sesi paparan selama kurang lebih 80 menit, acara dilanjutkan dengan diskusi kelompok internasional. Mahasiswa dari Indonesia dan Hong Kong berdialog aktif tentang penerapan pendidikan STEM di masing-masing negara, berbagi pengalaman, ide, dan tantangan yang mereka hadapi di lapangan.

Saya merasa senang melihat antusiasme para mahasiswa. Banyak pertanyaan menarik muncul, mulai dari bagaimana Indonesia menerapkan STEM di sekolah dasar hingga strategi pengembangan profesional guru. Interaksi yang cair antara mahasiswa dua negara ini benar-benar menggambarkan semangat kolaborasi global dalam dunia pendidikan. Saya pribadi selalu menikmati momen seperti ini — saat berbagi gagasan sekaligus belajar dari perspektif yang beragam.

Bagi saya, kuliah tamu ini memiliki makna tersendiri. Tahun sebelumnya, pada November 2024, saya juga berkesempatan hadir langsung di kampus yang sama untuk memberikan kuliah tamu tatap muka. Hubungan baik yang terjalin sejak saat itu kini berkembang menjadi kemitraan yang lebih konkret, seiring adanya perjanjian kerja sama antara Universitas Negeri Malang dan The Education University of Hong Kong. Melalui kerja sama ini, berbagai kegiatan akademik dapat terus dijalankan bersama untuk mendukung tridarma perguruan tinggi — pendidikan, penelitian, dan pengabdian.

Menutup malam itu, saya merasa bersyukur sekaligus termotivasi. Kesempatan kedua ini bukan hanya ajang berbagi, tetapi juga pengingat betapa pentingnya kolaborasi internasional dalam mengembangkan kualitas pendidikan STEM di kawasan Asia. Semoga langkah-langkah kecil seperti ini bisa terus membuka jalan bagi jejaring riset dan inovasi pendidikan yang lebih luas, serta memberikan manfaat nyata bagi para pendidik dan peserta didik di Indonesia.

Link dokumentasi: https://drive.google.com/drive/folders/1AmUTILLYmPmXmQKRgwkmacBWYBnsy2kK?usp=drive_link