Thinking is Like a Plant (Reviu Persentasi Craig Holdrege di ICEI 2021)

Gambar sesi materi dari Craig Holdrege di ICEI 2021

Sabtu, 27 November 2021 saya mengikuti rangkaian hari kedua kegiatan the 12th International Conference on Education Innovation (ICEI) yang diselenggarakan setiap tahun oleh College of Education (CoE) National Tsing Hua University (NTHU) Taiwan. Saya tertarik dengan pemikiran Keynote speaker yang ketiga bernama Craig Holdrege, Ph.D dari The Nature Institute yang menyajikan tema dengan judul How Alive is My Thinking, Learning from The Living World. Beliau seorang penulis buku dan peneliti senior serta pengajar. Buku yang dituliskannya banyak membahas tentang bagaimana hubungan antara manusia dengan alam dari perspektif yang sangat spesifik, misalnya judul buku Thinking is Like a Plant, walaupun saya belum membaca bukunya, namun sepintas pemikirannya waktu kemarin mengisi materi di ICEI sangat mengesankan.

Beliau memulai materinya dengan menyajikan gambar air beserta kandungannya, beliau juga menjelaskan tentang fungsi air yang sangat vital sebagai unsur terpenting dari semua makhluk hidup baik manusia, hewan, maupun tumbuhan dan benda lainnya seperti tanah, angin, udara. Menurutnya karena manusia, hewan dan tumbuhan memiliki unsur dasar yang sama yakni air, maka sejatinya kita memiliki kesamaan dalam beberapa hal, salah satunya dalam proses belajar.

Selanjutnya beliau menyajikan gambar biji bunga matahari, awalnya saya tidak mengerti apa tujuannya, namun setelah dijelaskan saya mulai paham.

Biji bunga matahari

Beliau mencontohkan bagaimana air di dalam tanah dapat membantu biji bunga matahari tumbuh padahal sebelumnya biji tersebut terlihat sangat keras, seolah tidak ada lubang untuk tumbuh akar dan munculnya kecambah. Namun berkat air yang membuat tanah menjadi lembab, yang menyebabkan biji yang keras menjadi basah dan kemudian merangsang pertumbuhan akar dan kecambah. Sebagaimana gambar berikut.

Fase perkembangan biji menjadi kecambah berdasarkan urutan waktu.

Beliau menjelaskan mengapa ketika biji di tanam, maka akar itu akan menjauhi permukaan tanah? jawabannya karena semakin ke permukaan akan cenderung semakin kering akibat sinar matahari, dan ketersediaan air semakin berkurang, sedangkan semakin menjauhi permukaan maka akan semakin lembab dan akan semakin banyak cadangan airnya. Itulah sifat alami dari akar biji-bijian ketika memulai masa awal perkembangan.

Berikutnya beliau menampilkan perkembangan akar tanaman

Perkembangan akar tanaman

Menurutnya setiap akan memiliki bentuk yang berbeda sesuai dengan kondisi lingkungan, dan juga sesuai dengan kebutuhan dari masa hidup pohon atau tanaman tersebut, ada tanaman yang berumur pendek, sedang, maupun panjang, masing-masing akan menyesuaikan dengan sinklusnya secara alami. Namun pelajarannya untuk kita sebagai manusia bahwa fondasi itu penting, sebagai guru dan pendidik harus paham betul bagaimana menanamkan fondasi yang kokoh kepada siswa-siswi kita. Agar dengan kokohnya akar itulah ia bisa tumbuh tumbang lebih lama, dan tanah terhadap berbagai serangan hama dan perubahan cuaca yang sangat ekstrim sekalipun. Menurut saya ini pemikiran yang sangat penting.

Kutipan pentingnya kita belajar pada tanaman

Selanjutnya beliau menyajikan kutipan dari Friedrich Schiller yang menyatakan Do you seek the highhest, the greatest? the plant can be you teacher. what it is without volition, you can be willfully-that’s it!. Untuk bisa memahaminya mari kita lihat gambar slide berikutnya.

Fase hidup Field Poppy

Ini bagian yang paling menarik dari persentasinya, beliau menjelaskan bagaimana perkembangan tanaman Field Poppy melalui hasil penelitian dan pengamatan setiap 2 minggu. Pekan ketiga sejak ditanam dia tumbuh sebagai tanaman kecil, dengan akar yang lebih panjang dari tanamannya, kemudian dua minggu berikutnya tumbuh subur beberapa tangkai daun, lalu tumbuh lebih banyak daun muda dan pada saat yang sama juga muncul daun yang berwarna kuning yang akan menuju kematiannya. Bersamaan dengan proses itu tumbuh lagi tangkai bakal bunga. Di sini beliau mengatakan bahwa forgeting is an important thing in learning process, jadi menurutnya lupa itu sesuai yang penting, tidak harus semua pengetahuan dan informasi yang kita terima itu kita ingat selamanya, sebagian biarkan ia terlupa, karena akan ada informasi dan pengetahuan serta nilai-nilai baru yang kita peroleh. Itulah sifat alamiah dari proses belajar. Karena seperti gambar di atas, sekalipun daun semua menguning dan tangkainya mengering, maka bersamaan dengan itu akan ada biji baru yang lebih banyak akan menghasilkan tanaman yang baru.

Fase perkembangan Field Poppy dari satu biji menjadi menghasilkan banyak biji baru

Selanjutnya beliau menyajikan gambar satu jenis pohon yang sama yang hidup didaerah dengan kemiringan yang berbeda, sebagaimana pada gambar berikut.

Perbedaan bentuk pohon European Basswood yang hidup di tempat dan kemiringan yang berbeda.

Ini juga pemikiran yang menarik menurut saya, bahwa pohon dengan jenis yang sama akan tumbuh menjadi bentuk, dan ketinggian yang berbeda ketika ditanam di tempat yang berbeda baik dari sisi cuaca, kemiringan maupun arah angin dan arah matahari yang berbeda-beda. Untuk pohon yang hidup di tempat yang datar dengan sinar matahari yang berimbang, maka cenderung lebih berimbang pertumbuhan cabangnya (gambar tengah), sedangkan yang dihidup didaerah kemiringan yang ekstrim dan suhu yang ekstrim maka akan mengikuti arah matahari (gambar kiri), dan yang hidup di daerah lereng pegunungan dengan angin yang tinggi cenderung akan menjadi tinggi dan daunnya tidak terlalu lebat. Ini juga pelajaran penting bagi kita sebagai orang tua dan pendidik. Anak-anak akan tumbuh kembang dipengaruhi oleh lingkungannya, maka tidak perlu menyamakan setiap anak, karena ia memiliki latar belakang yang berbeda. Peran kita sebagai guru cukup memfasilitasi dirinya untuk tumbuh kembang sesuai potensi, dan yang paling penting menyiapkan fondasi mereka agar dapat hidup, pandai menyelesaikan masalah masalah, mengatasi tantangan dalam hidupnya.

Pada sesi penutup

Yang paling akhir beliau berkata kurang lebih Learning with memorizing the facts and informations then tested to measure the result, is unhealthy another live (Craig), menurut saya ini tamparan namun juga bahan renungan, beliau memandang pendidikan bukan proses menghafal fakta dan informasi untuk diuji ingatannya, namun lebih kepada menyiapkan anak merefleksikan dirinya berdasarkan fakta dan informasi yang ada untuk dapat menyesuaikan diri dalam mengatasi masalah dan tantangan dalam kehidupannya. Belajar adalah proses alami dalam hidup, belajar dapat kita tiru dari bagaimana alam hidup secara alamiah, manusia berasal dari alam, maka pola hidup manusia harus seirama dengan pola hidup alam agar hidup dan alam berkelanjutan (Craig).

Demikian, semoga bermanfaat. Tulisan ini murni menggunakan bahasa saya sendiri, tentu sangat mungkin isinya dipengaruhi oleh persepsi dan daya tangkap saya tentang apa yang disampaikan oleh Craig.

Hsinchu, 28 November 2021,
Di pagi hari yang dingin, jam 05.45-06.35.